TNI Jadi Korban Meriam Tiongkok, KSAD: Masih Diinvestigasi

jpnn.com, JAKARTA - Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal TNI Mulyono menyatakan bahwa pihaknya sedang menginvestigasi insiden meledaknya meriam buatan Tiongkok saat latihan Pasukan Pemukul Reaksi Cepat (PRRC) di Natuna, Kepulauan Riau, Rabu (17/5). Tujuannya adalah untuk mengetahui penyebab pasti dalam insiden yang membuat empat prajurit TNI tewas itu.
Mulyono yang ditemui di kompleks Istana Negara, Kamis (18/5) mulanya enggan mengomentari persoalan itu. Alasannya, kewenangan untuk menanggapi soal itu ada di Mabes TNI.
"Itu kan panglima TNI bukan saya. Masih diinvestigasi, saya sendiri juga belum ke sana,” ujarnya.
Karenanya Mulyono pun belum bisa memastikan penyebab insiden meledaknya meriam giant bow itu. ”Mungkin ada kelainan barangkali, tapi masih diinvestigasi," sambung pria yang mulai berdinas di TNI pada 1983 itu.(fat/jpnn)
Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal TNI Mulyono menyatakan bahwa pihaknya sedang menginvestigasi insiden meledaknya meriam buatan Tiongkok saat
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam
- Tingkat Kepuasan terhadap Pemerintah Capai 80 Persen, Peran TNI-Polri Dinilai Signifikan
- Mutasi Letjen Kunto Bikin Heboh, Legislator Yakin TNI Independen
- Kontroversi Mutasi Letjen Kunto, Pengamat Militer Bicara Matahari Kembar
- 2 Kapten Infranteri Tangkap Bandar Narkoba di Bima, Kolaborasi dengan Warga
- Letjen Kunto Anak Pak Try Batal Dimutasi, Ini yang Terjadi
- Surat Ini Bikin Mutasi Letjen Kunto Arief Dianggap Bermuatan Politis