TNI Makin Terasingkan, Penegak Hukum Kian Memuakkan
Minggu, 24 Maret 2013 – 07:47 WIB
JAKARTA - Penembakan empat tahanan di Lapas Cebongan, Sleman, Yogyakarta, kemarin (23/3), dinilai bukan semata-mata tindakan kriminal. Aksi sistematis oleh bersenjata oleh kelompok bersenjata yang menewaskan empat orang tahanan itu menjadi bagian dari ketidakpuasan terhadap pemerintah maupun aparat penegak hukum saat ini. Lebih lanjut Mulyana menambahkan, yang harus diingat bahwa TNI saat ini tidak lagi memiliki ruang politik sebagai forum untuk menyampaikan tuntutan-tuntutan secara kelembagaan. Sementara sebelum 2005, lanjutnya, aspirasi TNI masih bisa disalurkan melalui Fraksi TNI/Polri yang ada di DPR RI. "TNI seolah-seolah teralienasi dari proses-proses politik demokrasi sekarang," tegasnya.
Kriminolog Universitas Indonesia, Mulyana Wira Kusumah, mengatakan bahwa pemerintah harus menyadari insiden itu sebagai dampak krisis kewibawaan terhadap pemerintahan saat ini. "Karena tidak mampu lagi melakukan kontrol secara efektif terhadap berbagai penyimpangan baik di lingkungan pemerintahan maupun di lingkungan masyarakat luas," kata Mulyana, Minggu (24/3).
Baca Juga:
Selain itu Mulyana juga melihat adanya kemuakan terhadap kinerja institusi penegak hukum yang masih jauh dari keadilan. "Bagi kelompok-kelompok yang memiliki kekuatan nyata, kemuakan ini dapat dimanifestasikan dalam bentuk kemurkaan, bahkan serangan fisik," ucapnya.
Baca Juga:
JAKARTA - Penembakan empat tahanan di Lapas Cebongan, Sleman, Yogyakarta, kemarin (23/3), dinilai bukan semata-mata tindakan kriminal. Aksi sistematis
BERITA TERKAIT
- Perum Bulog Mulai Salurkan Bantuan Beras Tahap 2 kepada 269 Ribu Warga Jakarta
- Saset Penyumbang Sampah Plastik Terbesar di Indonesia, Ini Faktanya
- Tashya Megananda Yukki Terpilih Menjadi Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Jasa Boga
- Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan Sudah Meninggal Dunia
- Indonesia Technology Investment Summit 2024: Solusi Berkelanjutan di Era Digital
- Pupuk Kaltim Tanam 900 Bibit Pohon di Bontang