Tokoh Muhammadiyah Tolak Jadi Wamen, SUDRA: Boleh Jadi Porsinya Kurang Seimbang

jpnn.com, JAKARTA - Direktur Eksekutif Sudut Demokrasi Research and Analysis (SUDRA) Fadhli Harahab menilai keputusan Seskum PP Muhammadiyah Abdul Mu'ti menolak menjadi wakil menteri di kabinet Indonesia Maju patut diapresiasi.
Kendati demikian, katanya, keputusan Mu'ti itu agaknya juga mengundang tafsir publik.
Menurut Fadhli, karena wamen juga jabatan yang dipilih secara politik, maka masyarakat juga berasumsi lain tentang alasan yang dikemukakan Abdul Mu'ti.
Ia menduga terkait pembagian kekuasaan di dalam reshuffle kabinet Indonesia Maju dirasa masih kurang seimbang.
"Bicara integritas, pak Mu'ti sudah tak diragukan lagi lah. Namun boleh jadi porsinya kurang seimbang. Kan bisa-bisa saja orang nyangka itu NU dapat Menag, tapi Muhammadiyah cuma dapat wamen. Ya kira-kira begitu, kalo mau menduga-duga," kata Fadhli, Rabu.
Lebih lanjut ia mengatakan, apalagi sebelumnya banyak informasi yang beredar bahwa Mendikbud Nadiem Makarim bakal diganti tetapi ternyata masih aman.
Dari asumsi awal, kata Fadhli, jika Nadiem diganti maka penggantinya berasal dari kader Muhammadiyah, dan jika Menag diganti maka diberikan kepada kader NU.
"Tetapi ternyata yang lolos sensor kader NU. Gus Yaqut (Yaqut Cholil Qoumas) itu kan NU yang di PKB. Itu (NU) masih ditambah Wakil Menteri Pertanian yang diisi Mas (Harvick) Hasnul Qolbi yang Bendahara PBNU."
Direktur Eksekutif SUDRA Fadhli Harahab menilai keputusan Seskum PP Muhammadiyah Abdul Mu'ti menolak jadi wakil menteri di kabinet Indonesia Maju patut diapresiasi.
- Menteri Mu'ti Terima Rekomendasi Konsolidasi Nasional Dikdasmen, Ada soal Guru & SPMB
- Versi IndoStrategi, Abdul Mu'ti Jadi Menteri dengan Nilai Performa Tertinggi
- Sebegini Jumlah Guru Swasta Lulus Seleksi PPPK, Banyak Banget
- Konsolidasi Nasional 2025, Mendikdasmen Ungkap Kebijakan Peningkatan Kesejahteraan Guru
- Konsolnas Dikdasmen 2025, Ini Harapan Menko Pratikno dan Menteri Mu'ti kepada Pemda
- Mendikdasmen Ungkap Pesan Penting Prabowo soal Kualitas Pendidikan Dasar