Tolak Microsoft, TikTok Memilih Dekati Oracle

jpnn.com - ByteDance batal menjual operasi TikTok di Amerika Serikat ke Microsoft dan lebih memilih bermitra dengan Oracle, Reuters melaporkan.
Sementara itu, TikTok makin terkenal di kalangan remaja, pejabat AS khawatir informasi pengguna dapat diteruskan ke pemerintah Tiongkok.
TikTok yang memiliki 100 juta pengguna di AS mengatakan tidak pernah membagikan data seperti itu kepada otoritas Tiongkok.
Negosiasi penjualan dibatalkan ketika Tiongkok memperbarui aturan kontrol ekspornya bulan lalu, yang berpengaruh pada transfer algoritma TikTok ke pembeli asing.
Akhir pekan lalu, Reuters melaporkan bahwa Tiongkok lebih memilih TikTok ditutup di AS daripada mengizinkan penjualan paksa.
Saluran televisi Inggris milik pemerintah Tiongkok CGTN, Senin, mengutip sumber yang mengatakan ByteDance tidak akan menjual operasi TikTok AS ke Oracle atau Microsoft.
Di bawah proposal terbaru ByteDance, Oracle akan menjadi mitra teknologi perusahaan dan mengambil alih pengelolaan data pengguna TikTok di AS, sumber mengatakan kepada Reuters, Minggu (13/9).
Oracle juga sedang bernegosiasi untuk mengambil saham dalam operasi TikTok di AS, menurut sumber.
Perusahaan induk TikTok, ByteDance menolak menjual operasional TikTok di AS kepada Microsoft dan memilih bermitra dengan Oracle.
- 'Indonesia First’ demi RI yang Berdikari di Tengah Gejolak Dunia
- Gubernur Lemhannas Sebut Kebijakan Tarif Resiprokal Trump Momentum Perkuat Ketahanan Ekonomi
- Pemerintah Klaim Utamakan Kepentingan Nasional dalam Negosiasi Dagang dengan AS
- Menko Airlangga Temui Menkeu AS, Bahas Tindak Lanjut Tarif Resiprokal Trump
- Merespons Kebijakan Dagang Trump, Syahganda Nainggolan: Sikap Independen Indonesia Sudah Tepat
- Pemerintah Klaim Tarif Impor Trump dari AS Tak Ganggu Swasembada Nasional