Tolak Sri Mulyani, PDIP dan Hanura Walkout

Tolak Sri Mulyani, PDIP dan Hanura Walkout
Tolak Sri Mulyani, PDIP dan Hanura Walkout
Seperti biasanya, kebiasaan Rohut memberikan pernyataan dengan nada tinggi dan berapi-api, bukannya menenangkan interupsi justru semakin memancing berbagai interupsi lainnya. Jadilah ruangan paripurna diramaikan oleh saling adu argumen satu sama lain diantara Fraksi. Sementara hujan interupsi berlangsung panas, Menteri Keuangan Sri Mulyani yang duduk berdampingan dengan Menteri Perekonomian Hatta Radjasan, terlihat tetap tenang. Bahkan dari layar besar di sisi ruangan, terlihat Sri Mulyani tersenyum simpul dengan ‘’ulah" para anggota dewan. Lain halnya dengan Menteri Perekonomian Hatta Radjasa, yang beberapa kali terlihat mengusap kepala dan mukanya dengan wajah tegang.

Hampir 30 menit lamanya saling adu argumen dan instruksi berlangsung panas dan alot. Beberapa Fraksi sempat mengusulkan untuk sidang paripurna di skor sementara. Hingga akhirnya, pimpinan sidang Anis Matta dari PKS mengambil mic dan menutup hujan interupsi. Suasana sesaat sempat tenang.

Anis Matta mengatakan, bahwa kedatangan Sri Mulyani merupakan undangan dari DPR RI Badan Musyawarah (Bamus)."Karena disepakati oleh Bamus yang artinya diwakili seluruh Fraksi, maka kami anggap kehadiran Sri Mulyani secara kekuatan hukum sangat kuat. Kita tidak punya satu alasan legal untuk tidak menghadirkan Menteri Keuangan, hanya semata-mata karena kasus Century. Sebab kasus ini masih dalam proses dan tidak ada status huku apapun sampai saat ini. Saya melihat, kita sudah bisa melanjutkan rapat paripurna kita," tegasnya.

Namun baru saja Anis menyelesaikan ucapannya, lagi-lagi interupsi datang dari Bambang mewakili FPDIP. Ditegaskan, karena pimpinan sidang masih menerima kedatangan Sri Mulyani, maka seluruh anggota FDIP menyatakan walkout dari sidang paripurna. "Kami sudah putuskan untuk walkout dari sidang paripurna ini," tegasnya.

JAKARTA— Kehadiran Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati dalam paripurna membahas APBN-P 2010, Senin (3/5) kembali mendapat penolakan dari

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News