'Tolong Pak Jokowi, Riau tak Layak Huni Lagi....'

'Tolong Pak Jokowi, Riau tak Layak Huni Lagi....'
'Tolong Pak Jokowi, Riau tak Layak Huni Lagi....' Foto: Dokumen JPNN.com

"Dari empat titik pantauan, kualitas udaranya jauh diambang batas minimum level berbahaya,'' kata Sutopo.

Dia menjelaskan, untuk kategori udara berbahaya, biasanya angka yang ditunjukkan adalah 350 Psi (particulate standar indeks). Namun yang terjadi di empat kota yakni Pekanbaru, Kampar, Bengkalis dan Siak, angka ISPU sudah jauh di atas angka rata-rata (kategori berbahaya).

"Pekanbaru berstatus berbahaya dengan angka 401 Psi, Kampar berstatus berbahaya dengan angka 419 Psi, Bengkalis berstatus berbahaya dengan angka 429 Psi, dan Siak berstatus berbahaya dengan angka 527 Psi,'' jelas Sutopo.

Kondisi buruk juga dialami warga di Palangkaraya. Dalam broadcast yang ramai di media sosial, muncul pesan-pesan mengharukan. Seperti yang diposting akun bernama Fitri ini. Berikut postingannya:

"Hari ini Palangkaraya dalam kondisi udara terparah dalam sejarah kabut asap di Indonesia. ISPU Palangkaraya hari ini sampai di angka 1.900 psi atau 6 kali lipat dari ambang batas bahaya yang ada di angka 300-an. Saya tidak tahu bagaimana cara kawan-kawan di sana bisa bertahan, saya tidak tahu bagaimana cara bayi - bayi dan anak-anak di sana bisa bernafas.

Jika tidak ada satu tindakan pun yang diambil maka bukan tidak mungkin berita selanjutnya yang kita dengar dari Palangkaraya adalah bayi-bayi yang tidak bernyawa, anak-anak yang dalam kondisi kritis.

Sayang sungguh disayang informasi ini sampai sekarang belum jadi berita utama media Nasional. Alhasil orang-orang di luar Palangkaraya mengangap tidak terjadi apa-apa."

Ayo Pak Jokowi, blusukan asap lagi..! (afz)


PEKANBARU - Sempat membaik selama dua hari, asap terpekat sejak ditetapkan status darurat pencemaran udara kembali dirasakan masyarakat Pekanbaru,


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News