Tomboi sejak Kecil, Bercita-cita jadi Petinju

Tomboi sejak Kecil, Bercita-cita jadi Petinju
TUGAS - Salah satu aksi petinju di acara "Ring Tinju" TVRI (kiri), serta aktivitas Dr Wahyuni R Homan saat memeriksa seorang petinju (kanan). Foto: Internet/Muhamad Ali/Jawa Pos. Montase: Arsito/JPNN.
"Saya ingin buktikan kepada kedua orangtua saya bahwa saya bisa mandiri," ujarnya. Meski kedua orangtuanya tergolong mampu karena punya bisnis kertas, Wahyuni bertekad ingin mencari penghasilan sendiri. Ia pun menjadi pengajar privat anak-anak SD dan SMP di seputar tempat kosnya. Sekitar 11 tahun menjadi pengajar privat, akhirnya Wahyuni bisa menyelesaikan kuliah di Fakultas Kedokteran Universitas Atmajaya, Jakarta.

Kerja keras dan tak mudah menyerah serta berprinsip pada disiplin yang diperoleh dari latihan bela diri karate Kyokushinkai saat masih di bangku kuliah itu, diakui sangat berperan meraih sukses hingga dia kini menjadi dokter spesialis olahraga. Dalam menekuni beladiri asal Jepang itu, Wahyuni juga sudah menyandang predikat pembina sebagai anggota dewan sabuk hitam Dan III.

Meski kesehariannya disibukkan tugas-tugas sebagai dokter olahraga, Wahyuni masih menyempatkan diri melakukan gerakan-gerakan karate untuk kebugaran. Dia bahkan berniat ingin mendalami olahraga yoga. Tak tanggung-tanggung, dia ingin berlatih langsung di negeri asalnya, India. "Kalau tidak ada halangan, Januari 2010 saya akan berangkat ke India untuk mendalami yoga," tuturnya. (nw)

Aksi kekerasan, cucuran darah, dan kadang berujung kematian umumnya membuat ngeri dan dihindari kaum wanita. Tetapi, tidak demikian halnya dengan


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News