Top! Koperasi Makmur Mandiri Membantu Sesama dengan Cara Ini

Top! Koperasi Makmur Mandiri Membantu Sesama dengan Cara Ini
Ketua Koperasi Makmur Madiri, Tumbur Naibaho. Foto: Humas Kemenkop dan UKM

Sejalan dengan penambahan jaringan kantor, KMM juga telah mengadopsi perkembangan teknologi digital dengan meluncurkan Makmur Mandiri Mobile. Dengan aplikasi digital itu, layanan kepada anggota menjadi lebih mudah, lebih cepat, dan modern.

Makmur Mandiri Mobile memiliki fitur yang beragam, antara lain penyetoran simpanan maupun pinjaman, permohonan pinjaman, pengajuan menjadi anggota, pembelian pulsa, token, membayar asuransi dan fitur lainnya.

Kinerja usaha pun terus digenjot untuk mencapai target yang telah dianggarkan sampai akhir tahun. Volume usaha ditargetkan mencapai Rp750 miliar dengan jumlah anggota sebanyak 100 ribu orang. Sedangkan modal ditargetkan sebesar Rp185 miliar dengan rasio kecukupan modal sebesar 20% hingga akhir tahun.

Tumbur optimistis target tersebut dapat terealisasi meski dihadapkan pada tantangan yang tidak ringan akibat ekses pandemi Covid-19. Dukungan dari mitra strategis lembaga keuangan dalam perkuatan permodalan menjadi salah satu alasannya untuk optimistis itu.

KMM pada akhir Mei lalu mendapat kepercayaan dari Kementerian Koperasi dan UKM melalui Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah Dana Bergulir (LPDB KUMKM) yang memberikan Pinjaman Modal Kerja sebesar Rp50 miliar, namun baru cair Rp 40 miliar.

Dana dari LPDB KUMKM ini digunakan khusus untuk membantu modal kerja para anggota. Harapannya, di tengah situasi pandemi Covid 19 ini, usaha anggota dapat cepat bangkit kembali.

Dalam penyaluran pinjaman, KMM tetap fokus untuk kelompok mikro kecil dengan plafon pinjaman di bawah Rp10 juta. Ini disertai dengan jangka waktu angsuran yang pendek rata-rata di bawah 24 bulan. “Kami tetap fokus membiayai usaha anggota di usaha mikro kecil dengan suku bunga yang kompetitif,” ungkap Tumbur.

Penyaluran kredit yang dilakukan KMM disertai dengan prinsip kehati-hatian sebagai bagian dari mitigasi risiko kredit.  Sampai saat ini angka pinjaman bermasalah (non performing loan/NPL) KMM berada di bawah 1,5%. Ini  sebagai bukti risiko pinjaman terkelola dengan baik.

Tepat pada 22 Juni 2009, Tumbur mendirikan sebuah koperasi yang diberi nama Koperasi Makmur Mandiri (KMM).

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News