Top! Koperasi Makmur Mandiri Membantu Sesama dengan Cara Ini

Top! Koperasi Makmur Mandiri Membantu Sesama dengan Cara Ini
Ketua Koperasi Makmur Madiri, Tumbur Naibaho. Foto: Humas Kemenkop dan UKM

Pengembangan Usaha

Dalam pengembangan usaha, KMM membidik pangsa pasar yang minim pesaing namun surplus potensi. Salah satunya dengan mengambil alih PT Karunia Putri Sejati yang mengelola Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU atau Pompa Bensin), satu-satunya di Kabupaten Samosir.

“Potensi pembiayaan untuk pelaku usaha pom bensin mini cukup besar,” ujar Tumbur.

Saat ini diperkirakan ada 400 pengelola kios SPBU mini di Pulau Samosir. Dengan diberikan tambahan modal kerja di bawah Rp5 juta, mereka tidak perlu lagi setiap hari bolak-balik ke SPBU untuk kulakan bensin eceran.

KMM juga memperluas target anggota dengan membidik pelaku usaha mikro kecil, setelah sebelumnya berhasil di segmen karyawan/buruh. Ini dilakukan untuk menambah portofolio usaha anggota sekaligus mengelola risiko kredit koperasi.

Selama ini, pelaku usaha di tingkat akar rumput mendominasi struktur UMKM. Banyak dari mereka yang belum tersentuh pembiayaan baik dari koperasi maupun lembaga keuangan lain. Kehadiran KMM di segmen ini diharapkan dapat mempermudah akses pembiayaan bagi pelaku usaha mikro kecil.

Berbagai penghargaan pun telah diraih. Di antanya, sebagai Koperasi Berprestasi 2018 dan dianugerahi Bhakti Koperasi dari Pemerintah. KMM juga tercatat merupakan salah satu Koperasi Besar di Indonesia. Selain itu, KMM juga mendapatkan penghargaan dari Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) atas rekor Koperasi Simpan Pinjam Pertama yang RAT melalui Video Conference.

Keberhasilan KMM tersebut tak lepas dari dukungan anggota dan karyawan.

Tepat pada 22 Juni 2009, Tumbur mendirikan sebuah koperasi yang diberi nama Koperasi Makmur Mandiri (KMM).

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News