TPF Menduga Polisi Membiarkan Bentrok

TPF Menduga Polisi Membiarkan Bentrok
TPF Menduga Polisi Membiarkan Bentrok
JAKARTA-Investigasi Tim Pencari Fakta (TPF) yang dibentuk dewan terkait kasus kerusuhan di area makam Mbah Priok, Koja, Jakarta Utara, (14/4), menemukan adanya indikasi pembiaran dari pihak keamanan. Temuan ini berdasarkan informasi di lapangan dan keterangan instansi terkait yang terlibat dalam nsiden berdarah tersebut.

’’Ada indikasi dugaan pembiaran dari pihak keamanan. Dalam hal ini polisi,’’ kata Ketua TPF Lulung Lunggana. Lulung yang juga Wakil Ketua DPRD DKI mengatakan, dugaan ini dari hasil keterangan dan data yang dihimpun dari instansi terkait seperti Walikota Jakarta Utara, Pemprov DKI, PT Pelindo II, dan ahli waris makam Mbah Priok serta beberapa organisasi kemasyarakatan (ormas).

Namun demikian, pihaknya masih mengumpulkan keterangan dari kepolisian dan kuasa hukum ahli waris. Indikasi pembiaran kerusuhan Priok dirumuskan dari jalin komando pengamanan saat kerusuhan. ’’Kita bisa lihat dari jumlah massa yang ada di tempat kejadian saat itu. Jumlahnya tiga ribuan. Kondisinya juga sudah rusuh, dan darurat. Seharusnya jika sudah seperti itu, Satpol PP ditarik mundur dan polisi yang maju,’’ jelas Lulung.

S. Andyka, anggota TPF, menambahkan, dari pengakuan Walikota Jakarta Utara Bambang Sugiyono, pihaknya telah meminta Kapolres, Kesatuan Pelaksana Pengamanan Pelabuhan (KP3) Tanjung Priok, untuk meminta bantuan personel TNI. ’’Penurunan bantuan personel TNI  hanya bisa dilakukan polisi. Karenanya Walikota Jakarta Utara menghubungi Kapolres KP3,’’ terangnya.

JAKARTA-Investigasi Tim Pencari Fakta (TPF) yang dibentuk dewan terkait kasus kerusuhan di area makam Mbah Priok, Koja, Jakarta Utara, (14/4), menemukan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News