TPF Tuding DPR Humas Polri
Sabtu, 07 November 2009 – 06:48 WIB
Kritik juga datang dari kalangan LSM. "Bukanlah makin memperjelas solusi terhadap masalah yang ada tapi membuat menjadi tambah runyam," kata Ketua Setara Institute, Hendardi. "DPR sebaiknya duduk manis saja mendengar dan mengawasi. Jangan kemudian terkesan di publik malah menjadi pembela koruptor dan sibuk dengan puja-puji," tambahnya.
Baca Juga:
Masyarakat kata dia, menunggu tindakan politik dan segera dari presiden melalui percepatan proses hukum, akan ke mana kasus ini, dihentikan atau dilanjutkan. "Presiden tidak perlu lagi menjadi tameng, keterlambatan presiden akan membuat persoalan menjadi amburadul dan berlarut-larut,"katanya.
Kesan sikap lunak bahkan "dukungan" dari DPR, dapat dilihat dari sekian tepuk tangan yang dilakukan anggota Komisi III saat rapat. Tepukan pertama kali dilakukan Kapolri Jenderal Pol Bambang Hendarso Danuri mememperkenalkan Komjen Pol Susno Duadji yang kebetulan duduk di sebelahnya.
"Soal tepukan tangan itu nggak tahu lah siapa yang mulai. Terjadi begitu saja," ujar Wakil Ketua Komisi III dari FPKS Fachry Hamzah, di komplek parlemen, Senayan, Jakarta, kemarin. Dia menolak jika dinilai DPR telah berat sebelah dalam persoalan KPK-Polri yang sedang panas saat ini.
JAKARTA - Rapat kerja Komisi III dengan Kapolri Jenderal Bambang Hendarso Danuri Kamis malam hingga Jumat dinihari kemarin, terus menuai kritik.
BERITA TERKAIT
- 5 Berita Terpopuler: Seleksi PPPK, Seluruh Honorer Diangkat ASN, Gaji 13 Menanti
- Terima Kunjungan Country Head YouTube Indonesia, Ketua MPR Bamsoet Sampaikan Hal Ini
- Perlindungan Pekerja Migran Indonesia Secara Menyeluruh Harus Segera Diwujudkan
- Ketua MPR Sebut Keputusan Jenderal Agus Subiyanto soal Penyebutan OPM Sudah Tepat
- Human Initiative Targetkan'Sebar Kurban' Jangkau Pelosok dan Wilayah Krisis Kemanusiaan
- Wamenaker Afriansyah Meyakini 3 Hal Ini Kunci Kesuksesan dalam Karier dan Kehidupan