Tradisi Unik, Warga di Desa Ini Dilarang Jual Beras
Pegawai Adat Kasepuhan Cisungsang Ewan Hermawan menambahkan, dari proses tersebut, kemudian para rendangan (perwakilan kasepuhan) akan melakukan pertemuan dengan Ketua Adat untuk membicarakan seren taun.
“Setelah ada keputusan tanggal pelaksanaan, baru menginjak seren taun atau rasul paredileit (permulaan seren taun-red). Di situ udah mulai ada hiburan kesenian seperti doglor lojor, angklung bihun, rengkong, celempung. Baru puncaknya saat seren taun iring-iringan orang yang membawa simbol padi dengan diiringi musik tradisional,” kata pria yang akrab disapa Ewang ini.
“Di situ baru prak-prakan atau carita-carita (wejangan ketua adat-red) seren taun dengan mendengarkan petuah abah sebagai Kesepuhan Cisungsang. Petuah menyukuri keberkahan atas hasil panen dan petuah untuk perjalan setahun yang akan datang,” imbuhnya. (ken/mg25/asp/alt/ags/sam/jpnn)
MASYARAKAT Kasepuhan Adat Cisungsang memiliki tradisi unik. Warga di sana dilarang menjual beras atau padi. Mereka diwajibkan memiliki leuit atau
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Ninis Kesuma Adriani, Srikandi BUMN Inspiratif di Balik Ketahanan Pangan Nasional
- Dulu Penerjemah Bahasa, kini Jadi Pengusaha Berkat PTFI
- Mengintip Pasar Apung di KCBN Muaro Jambi, Perempuan Pelaku Utama, Mayoritas Sarjana
- Tony Wenas, Antara Misi di Freeport dan Jiwa Rock
- Hujan & Petir Tak Patahkan Semangat Polri Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Wilayah Terluar Dumai
- Tentang Nusakambangan, Pulau yang Diusulkan Ganjar Jadi Pembuangan Koruptor