Trafficking di Jabar Masih Tinggi

Trafficking di Jabar Masih Tinggi
Trafficking di Jabar Masih Tinggi
Menurut dia, tingginya angka kekerasan terhadap TKI terjadi di daerah Arab Saudi, hal ini terjadi karena tidak adanya MoU atau kerjasama mengenai perlindungan tenaga kerja asing di negara tersebut."Maka dari itu tingkatkan kewaspadaan masyarakat dengan oknum perekrut tenaga kerja asing, dan jangan tergiur gaji yang besar, sebab tanpa keterampilan yang cukup ketika berada di negara asing TKI malah mendapat perlakuan tidak baik," ujarnya.

 

Usai memberikan pemaparan, Netty memberikan beasiswa kepada Restu seorang anak TKI yang telantar. Dia adalah anak dari TKI bernama Aah warga Cikembang Desa Cimanggu Kecamatan Cikembar yang menjadi Penata Laksana Rumah Tangga (PLRT) di Arab Saudi. Namun sudah  6 tahun tidak diketahui rimbanya.

 

Selain itu, Netty juga memberikan santunan kepada Nia Cahyani mantan TKI Arab Saudi dari Cikidang  korban trafficking dan mengalami penyiksaan dari majikannya hingga cedera kaki parah dan sempat dirawat di Rumah Sakit Polri Jakarta. Mantan TKI lainnya yang diberikan santunan adalah  Lani Srimulyani warga Desa Sukasari Kecamatan Cisaat yang kondisinya memprihatinkan karena sepulang dari Arab Saudi menderita sakit kanker dan kesulitan keuangan.

 

Usai memberikan beasiswa dan santunan TKI, Netty lantas mengunjungi langsung kediaman Asih eks TKI Malaysia d Kampung Malinggut Desa Wanajati Kecamatan Cibadak yang selama bekerja gaji tidak dibayar dan kini kehidupannya memprihatinkan.

 

SUKABUMI - Ketua Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Jawa Barat, Netty Heryawan mengatakan persoalan Trafficing merupakan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News