Tragedi Kanjuruhan, PRIMA: Puncak Gunung Es Problem Kepribadian Bangsa

Tragedi Kanjuruhan, PRIMA: Puncak Gunung Es Problem Kepribadian Bangsa
Ketua Umum DPP Partai Rakyat Adil Makmur (PRIMA) Agus Jabo Priyono. Foto. Dok. JPNN.com

Agus Jabo mengungkapkan, hitam putihnya kepribadian bangsa sangat dipengaruhi oleh sistem ekonomi politik yang diterapkan oleh sebuah negara.

Menurut dia, sistem yang baik juga akan menghasilkan kepribadian bangsa yang luhur.

Sebaliknya, sistem yang buruk juga akan menghasilkan kepribadian yang buruk pula.

Dia memandang nilai-nilai luhur Pancasila yang menjadi dasar kepribadian berbangsa telah lama hilang, ‘sirna ilang kertaning bumi’.

Menurut dia, akar persoalan rusaknya kepribadian bangsa dan hilangnya nilai-nilai luhur Pancasila diakibatkan oleh penggunaan uang dan kekayaan untuk menguasai ekonomi, politik dan sosial.

“Reformasi 1998 dengan agenda demokrasi, kesejahteraan sosial dan pemerintahan bersih, yang kita harapkan mengubah sistem ekonomi, politik dan sosial, justru terjerumus ke lembah dekadensi. Alam liberal menjadi sumber segala persoalan, siapa yang kapitalnya kuat, dialah yang berkuasa,” ujar dia.

Pria asal Magelang Jawa Tengah tersebut menuturkan bahwa setelah reformasi 1998 tidak ada perubahan berarti struktur ekonomi maupun politik. Alam liberal hasil reformasi justru menghasilkan segelintir kecil kelompok masyarakat yang sangat kuat yang menguasai sumber daya ekonomi. Segelintir orang super kaya inilah yang kemudian dikenal dengan oligarki.

“Segelintir orang penguasa sumber ekonomi ini dengan kekuatan uangnya kemudian mempengaruhi serta meguasai lembaga politik, akibatnya aturan dan UU yang berlaku, cenderung membela kepentingan orang-orang superkaya ini,” ujar Agus Jabo.

PRIMA menilai hilangnya ratusan nyawa dalam tragedi Kanjuruhan merupakan puncak gunung es dari sekian banyak problem kepribadian bangsa Indonesia.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News