TransJakarta Butuh Waktu 2 Bulan untuk Memperbaiki Halte yang Dirusak Pedemo

TransJakarta Butuh Waktu 2 Bulan untuk Memperbaiki Halte yang Dirusak Pedemo
Salah satu halte Transjakarta yang dirusak oleh para pedemo saat unjuk rasa. Foto beredar di grup TJ Transjakarta

jpnn.com, JAKARTA - PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) menargetkan seluruh halte yang rusak pasca unjuk rasa tolak UU Cipta Kerja dapat beroperasi normal kembali sebelum akhir tahun 2020.

Direktur Utama PT Transjakarta Sardjono Jhony Tjitrokusumo mengatakan, untuk halte yang mengalami rusak ringan, seperti kaca pecah dan vandalisme akan rampung diperbaiki dalam tiga hari.

Sementara, halte yang rusak sedang akan selesai diperbaiki dalam tiga hingga empat minggu.

"Sementara itu untuk halte yang masuk dalam kategori rusak parah, terutama yang disebabkan hangus terbakar diperlukan waktu yang lebih lama bisa sampai 1-2 bulan ke depan," kata Sardjono dalam keterangannya, Sabtu (10/10).

Sardjono menambahkan, saat ini pihaknya dibantu Pemprov DKI tengah dalam tahap pembersihan puing-puing dan pecahan kaca pada halte yang terdampak.

Pembersihan tersebut ditargetkan akan selesai dalam dua hari ke depan

"Kendati begitu Transjakarta tetap beroperasi untuk terus melayani pelanggan sejak Jumat, 09 Oktober 2020. Walaupun ada beberapa layanan yang harus beroperasi dengan penyesuaian," ujar Sardjono.

"Mengingat kondisi beberapa halte yang belum bisa secara maksimal difungsikan seperti Halte Bundaran HI dan Halte Tosari yang mengalami kerusakan sangat parah," lanjut Sardjono.

PT Transjakarta menargetkan 46 halte yang rusak akibat unjuk rasa dapat beroperasi normal seluruhnya sebelum akhir 2020

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News