Tren Industri Batam Segera Bergeser Menuju Industri Digital

Tren Industri Batam Segera Bergeser Menuju Industri Digital
Kawasan industri di Batam. Foto: dalil harahap / batampos.co.id / JPG

Co Founder CEO Styles Theory, Christopher Revandus Halim mengatakan perusahaan yang dirintisnya ingin mengetahui lebih detail tentang tata cara berinvestasi di Batam, khususnya mengenai ekspor dan impor barang dari dan ke kawasan perdagangan bebas Batam.

"Styles Theory menyediakan aplikasi sewa baju bermerk yang pertama kali diluncurkan di Singapura dan mulai masuk ke Indonesia pada November 2017," katanya.

Lewat aplikasi digital buatannya, kegiatan menyewa pakaian bermerk tersebut dapat dilakukan tanpa batas. Aplikasi ini memberikan kesempatan pada para penggunanya untuk bergaya sesuai pilihan konsumen.

"Kami tertarik untuk membuka bisnis pemeliharaan terhadap produk berupa pembersihan, perbaikan, perawatan barang. Setelah melakukan pemeliharaan di Batam, maka produk-produk tersebut akan diekspor kembali ke Singapura," paparnya.

"Untuk kegiatan rental dilakukan di Singapura. Disana kita punya gudang sendiri. Pengiriman dilakukan ke Batam hanya untuk pemulihan saja, kemudian dikirim lagi ke Singapura untuk disimpan lagi," jelasnya.

BACA JUGA: Partai NasDem Langsung Bebastugaskan Gubernur Kepri dari Jabatan Ketua DPW

Sedangkan Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Batam, Rafki Rasyid menegaskan bahwa tiap tahunnya Batam mendapatkan minat yang cukup besar dari investor seluruh dunia.

"Namun ketika akan realisasi, banyak kendala dan pertimbangan lain yang muncul sehingga investasinya tidak jadi," katanya.

Tren industri di Batam akan segera beralih dari industri berteknologi rendah menuju industri digital dan industri manufaktur berteknologi tinggi yang merupakan pilar era industri 4.0.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News