Tren Industri Batam Segera Bergeser Menuju Industri Digital
"Kami pilih Batam karna minim gedung pencakar langit yang dapat menghalau akses ke satelit di luar angkasa," jelasnya.
Selain itu, Batam memiliki fasilitas yang dibutuhkan seperti genset listrik, gedung, pusat jaringan kontrol, infrastruktur IT, serta menampung peralatan stasiun satelit di darat. "Apabila bisnis ini terlaksana, maka Paktel akan menyerap 50-100 tenaga kerja yang terdiri dari insinyur dan teknisi," ucapnya.
Menanggapi minat Paktel tersebut, Kepala BP Batam, Edy Putra Irawadi mendukung bisnis Paktel di Batam.
Ada tiga rekomendasi yang diberikan BP Batam kepada Paktel untuk berbisnis di Batam. Pertama, BP Batam akan mengalokasikan lahan untuk Paktel. Kedua, Paktel dapat menggunakan bangunan yang dimiliki BP Batam yang telah dilengkapi peralatan dan tower.
BACA JUGA: Melawan Saat Ditangkap di Depan Pacar, Dor! Udin Pocong Roboh
"Dan terakhir, menggunakan fasilitas IT Center BP Batam. Masing-masing dari pilihan ini tentunya menguntungkan dari sisi yang berbeda," jelansya.
Selain Paktel, investor Singapura Styles Theory juga merencanakan berbisnis di Batam. Perusahaan ini bergerak di usaha penyewaan baju lewat aplikasi digital.
Perusahaan digital asal Singapura, Styles Theory berniat untuk membuka bisnis di Batam. Styles Theory ingin berbisnis di bidang pemeliharaan terhadap produk berupa baju bermerk.
Tren industri di Batam akan segera beralih dari industri berteknologi rendah menuju industri digital dan industri manufaktur berteknologi tinggi yang merupakan pilar era industri 4.0.
- RUPST 2024, Sampoerna Sambut Presiden Direktur Baru
- ICS Compute Tawarkan Solusi AI Efektif & Aman Bagi Developer Lokal
- Hannover Messe 2024, Dirut Pertamina Tegaskan Target 25 Persen Pemimpin Perempuan
- Keripik Tempe Rohani jadi Oleh-Oleh Khas yang Sukses Kembangkan Usaha Berkat Pinjaman BRI
- 90 Pegawai Non-ASN di Batam tidak Masuk Kerja Seusai Cuti Lebaran
- Bea Cukai Purwokerto Dorong Pengembangan Industri Hasil Tembakau di Purbalingga