Tripoli Membara, Mayat Bergelimpangan di Jalan

Dunia Kecam Kadhafi, PBB Siapkan Sanksi

Tripoli Membara, Mayat Bergelimpangan di Jalan
Moammar Gadhafi. Foto: AP Photo/Libya State Television via APTN
Menlu Jerman Guido Westerwelle menyebut rezim di Libya pantas dijatuhi sanksi internasional karena tindakannya tersebut. Dia tidak merinci sanksi yang mungkin dikenakan. Tetapi, Westerwelle mengaku telah meminta dubes Jerman di PBB untuk mendesak dewan keamanan (DK PBB) bertemu. Merespons situasi di Libya, DK PBB mengadakan pertemuan konsultasi darurat Selasa siang atau sore waktu AS (Rabu pagi WIB). Belum diketahui apa agenda yang akan dibicarakan atau kemungkinan tindakan (sanksi) yang akan diambil.

Komisi Tinggi untuk HAM (UNHCHR) juga telah mendesak investigasi internasional atas pembantaian terhadap warga sipil tersebut. "Serangan luas dan sistematis pada warga sipil itu bisa mengarah pada kejahatan terhadap kemanusiaan," kata Komisioner UNHCHR Navi Pillay. Dia mendukung UNHCHR mengadakan rapat darurat. Keputusannya diserahkan kepada 47 negara anggota.

Kebrutalan tentara dan rezim Kadhafi menuai reaksi. Sejumlah unit militer membangkang dan bergabung dengan demonstran. Bahkan, tentara anti-pemerintah bersama pengunjuk rasa kini menguasai kota-kota di timur Libya, termasuk Benghazi.

Dua pilot pesawat tempur Libya yang berpangkat kolonel kemarin meminta suaka politik ke Malta. Keduanya mendarat dengan jet tempur yang mereka piloti. Dua perwira itu membelot karena menolak perintah untuk mengebom demonstran atas perintah Kadhafi dan anaknya, Seif al-Islam. Jumlah pejabat dan diplomat Libya yang mundur juga bertambah. Dubes Libya untuk AS Ali Aujali menolak patuh kepada rezim di negerinya. Dia malah mendesak militer mengambil-alih kekuasaan dengan menggulingkan Kadhafi.

TRIPOLI - Suasana di kota-kota Libya, termasuk Tripoli, terasa mencekam sejak meletusnya unjuk rasa menuntut mundurnya sang pemimpin, Muammar Kadhafi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News