'Tsunami Dari Gunung', Hancurkan Angan-angan Awaludin
Kamis, 07 Oktober 2010 – 15:16 WIB

Awaludin (tanpa baju) bersama dengan 600-an korban bencana banjir bandang Wasior dievakuasi ke Manokwari dengan menggunakan KM Gracelia, Rabu (6/10). (Foto: Laode Murisdin/Radar Sorong)
Bersama dengan 600-an korban bencana banjir bandang Wasior,Awaludin dievakuasi ke Manokwari dengan menggunakan KM Gracelia,Rabu (6/10). Karena kondisi lemas dengan luka berat di kaki dan tangan,ia langsung dilarikan ke RSUD. Pakaiannya hanya di badan,itu pun sudah kusam. ‘’Tadi ada ibu yang kasih saya baju. Ada saudaranya juga di ruangan ini. Mungkin karena kasihan,dia kasih baju ini,’’ ujarnya Awaludin ditemani temannya yang juga korban banjir bandang.
Ia mengisahkan,saat hari naas itu,ia dan istrinya sedang berada di rumah,sekitar kompleks pasar. Ia mulai curiga dengan naiknya permukaan air laut. Kemudian,air sungai yang letaknya tak jauh dari pasar mulai meluap. Hingga akhirnya datanglah banjir bandang disertai kayu gelondongan dan batu-batuan.
Ketika itu,ia mencoba menyelamatkan anaknya yang baru berusia 5 bulan. Awaludin sudah memegang erat buah hatinya,namun apa daya kuatnya dorongan banjir bandang serta kayu mengakibatkan anak semata wayangnya tersebut terlepas dari tangannya. ‘’Ketika itu pikiran saya langsung down. Anak saya dibawa banjir. Istri saya tidak kelihatan,’’ tuturnya sedih menahan tangis.
Selama dua hari ini berusaha mencari anak dan istrinya,berjalan di atas lumpur dan hadangan batang kayu,namun tak ditemukan juga. Dengan kondisi luka berat,ia pun pasrah,hingga akhirnya ikut dievakuasi ke Manokwari.
Banjir bandang ‘Tsunami Dari Gunung’’ yang melanda wilayah Wasior,Kabupaten Teluk Wondama,Provinsi Papua Barat tak hanya meluluhlantahkan
BERITA TERKAIT
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu