Tubuh Marianus Terbakar Saat Mempertahankan Warungnya

Tubuh Marianus Terbakar Saat Mempertahankan Warungnya
Penggusuran. Foto ilustrasi: batampos/jpg

Namun usahanya itu tak digubris operator alat berat. Melihat alat berat kian dekat, Marianus secara spontan menyiram bensin dari botol yang dipegangnya tadi ke arah alat berat.

"Rupanya dekat lokasi dia siram bensin itu ada kompor yang sedang nyala. Api langsung sambar hingga ke botol yang dipegangnya," Roy.

Kobaran api cepat membesar sehingga sekujur tubuhnya dilumat api. Warga sekitar termasuk Roy tak bisa berbuat banyak sebab kobaran api cukup besar.

Marianus yang menjerit kepanasan akhirnya berusaha memadamkan api dengan menceburkan diri ke genangn air hujan di parit dekat warungnya. "Setelah itu baru bisa bawa dia ke rumah sakit," kata Roy.

Persoalan lahan yang menjadi pemicu insiden bakar diri itu, merupakan persoalan lama. Lahan tersebut sebelumnya merupakan pemukiman liar warga Seialeng RT02/RW 15 kelurahan Seibinti.

Belakangan lahan tersebut diambil alih oleh sebuah perusahaan pengembang yang akan bangun perumahan. Perusahaan yang mengklaim sebagai pemilik lahan yang sah akhirnya memintah warga untuk pindah.

Warga di bagian dalam diberi uang sagu hati dan kaveling pengganti. Meskipun sempat diwarnai kericuhan sebelumnya, namun negosiasi dengan warga di dalam kampung Seialeng itu akhirnya menemui kesepakatan.

Persoalan lain muncul saat Marianus dan Roy yang menempati bangunan liar di lokasi yang sama tapi di pinggir jalan tidak dihitung dalam warga kampung Seialeng.

Penertiban bangunan liar untuk lahan perusahaan di pinggir jalan Seialeng, kelurahan Seibinti, Sagulung, Batam, Kepri, berbuntut panjang.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News