Tuding Setnov Bersiasat agar Tak Bersaksi bagi Andi Narogong

Tuding Setnov Bersiasat agar Tak Bersaksi bagi Andi Narogong
Ketua DPR Setya Novanto. Foto: Hendra Eka/Jawa Pos

jpnn.com, JAKARTA - Peneliti Indonesian Legal Roundtable (ILR) Erwin Natosmal Oemar menilai Ketua DPR Setya Novanto terus bersiasat untuk menghindar dari panggilan sebagai saksi pada persidangan perkara kasus korupsi kartu tanda penduduk elektronik (e-KTP). Apalagi, ketua umum Golkar itu sudah dua kali absen dari panggilan untuk bersaksi pada persidangan terhadap terdakwa perkara e-KTP, Andi Agustinud alias Andi Narogong.

"Saya melihat bahwa itu strategi Novanto untuk lari dari pertanggungjawaban hukum. Sebelumnya dia kan melakukan hal yang serupa, dengan sejumlah (alasan) sakit yang ganjil," kata Erwin seperti diberitakan JawaPos.Com.

Erwin menegaskan, jaksa penuntut umum (JPU) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bisa memanggil paksa Novanto untuk hadir sebagai saksi dalam sidang e-KTP. Menurutnya, sikap tegas itu juga sebagai bentuk keseriusan KPK dalam mengusut dugaan keterlibatan Novanto dalam kasus e-KTP.

"Menurut saya, KPK harus memanggil paksa SN. Publik menunggu keseriusan KPK untuk memeriksa yang bersangkutan," ujar Erwin.

Seperti diketahui, Setnov -panggilan Novanto sudah dua kali tak memenuhi panggilan JPU KPK untuk bersaksi pada persidangan e-KTP. Yang pertama, Novanto tak hadir pada panggilan persidangan yang digelar 9 Oktober lalu dengan alasan medical check up.

Sedangkan yang kedua Jumat (20/10). Setnov tak memenuhi panggilan untuk bersaksi dengan alasan ada kegiatan yang sudah dijadwalkan sebelumnya.(put/ce1/JPC)

 


Ketua DPR Setya Novanto sudah dua kali tak memenuhi panggilan jaksa penuntut umum dari KPK untuk bersaksi di sidang kasus e-KTP.


Redaktur & Reporter : Antoni

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News