Tujuh Parpol Minta Pilpres dan Pileg Digelar Terpisah
Rabu, 29 Januari 2020 – 15:40 WIB
Menurut Priyo, ambang batas presiden yang tinggi berimbas ke kehidupan sosial. Sebab, ambang batas tinggi hanya menghadirkan dua kandidat presiden. Hal itulah yang memunculkan pembelahan di masyarakat.
"Jadi, yang kemarin berakibat dan semua tahu, terjadi pembelahan perpolitikan yang sampai sekarang cost sosialnya masih juga dibayar cukup mahal," ujarnya.
Sebagai informasi, tujuh petinggi partai yang hadir bertemu Mendagri yakni Sekjen Berkarya Priyo Budi Santoso, Sekjen Hanura Gede Pasek Suardika, Wasekjen PSI Satia Chandra Wiguna, Sekjen PBB Afriansyah Noor, Sekjen Perindo Ahmad Rofiq, Sekjen PKPI Verry Surya Hendrawan, dan Sekjen Garuda Abdullah Mansyuri. (mg10/jpnn)
Menurut Priyo Budi, pelaksanaan Pilpres dan Pileg secara bersamaan tidak banyak memberikan manfaat bagi perpolitikan nasional.
Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan
BERITA TERKAIT
- Pragmatisme Politik Merajalela di 2024, PDIP Pastikan Keberpihakan pada Wong Cilik
- Konsolidasikan Kader PDIP, Hasto Singgung Rintangan Pertemuan Megawati-Jokowi
- Megawati Minta Kader PDIP Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat
- Pengamat Nilai PDI Perjuangan Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo-Gibran
- Pilgub Banten 2024: Dimyati Natakusumah Mendaftar di 4 Parpol Termasuk PDIP
- Megawati Kumpulkan Kader Pusat hingga Daerah di Jakarta, Berikan Instruksi Penting