Tukang Parkir Ini Hatinya Sangat Mulia

Tukang Parkir Ini Hatinya Sangat Mulia
BERHATI MULIA: Puger Mulyono bersama anak-anak dengan HIV/AIDS yang diasuhnya. Puger tak sampai hati membiarkan anak-anak itu telantar. Foto: Andra Nur Oktaviani/Jawa Pos

jpnn.com - jpnn.com - Puger Mulyono hidupnya pas-pasan. Namun, dia rela mendedikasikan diri untuk merawat anak-anak dengan HIV/AIDS (ADHA) yang dikucilkan, bahkan oleh keluarga mereka sendiri.

ANDRA NUR OKTAVIANI, Solo

Teriknya matahari Solo, Rabu (1/2), tidak lantas membuat Puger bermalas-malasan.

Dengan sigap, pria 42 tahun itu membantu orang-orang memarkirkan kendaraan mereka di depan kantor Indosat di kawasan Purwosari.

Sehari-hari, Puger memang bekerja sebagai tukang parkir. Sebelum menjadi tukang parkir, dia bekerja sebagai tukang tambal ban di lokasi yang sama.

’’Tapi, kena gusur karena ada pembuatan taman. Akhirnya, saya beralih profesi jadi tukang parkir di sini,’’ cerita Puger ketika ditemui di tempat kerjanya, Rabu siang.

Puger bekerja sejak pagi hingga sore sebagai juru parkir. Di sela pekerjaannya, dia menyempatkan diri untuk menjemput anak-anak yang tinggal di Rumah Lentera dari sekolah mereka.

Dari pekerjaannya sebagai tukang parkir, Puger mengantongi Rp 50 ribu setiap hari.

Puger Mulyono hidupnya pas-pasan. Namun, dia rela mendedikasikan diri untuk merawat anak-anak dengan HIV/AIDS (ADHA) yang dikucilkan, bahkan oleh

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News