Tunisia Mulai Susun Pemerintahan Baru
Selasa, 18 Januari 2011 – 21:21 WIB
TUNIS - Masih panasnya suhu politik di Tunisia, tak membuat penguasa interim berlama-lama menyusun pemerintahan baru. Pemerintahan baru disebut-sebut masih akan mengakomodasi sejumlah menteri dari rezim mantan diktator Zine El Abidine Ben Ali.
Pemimpin oposisi Maya Jribi kepada Agence France-Presse mengungkapkan bahwa eksekutif akan diisi oleh sejumlah orang lama, anggota partai oposisi, dan tokoh independen. Perdana Menteri Mohammed Ghannouchi, sekutu dekat Ben Ali, diperkirakan akan dipertahankan.
Baca Juga:
Pemerintah telah melakukan pembicaraan dengan sejumlah partai politik yang dianggap sah secara hukum oleh rezim sebelumnya. Dua partai, Partai Komunis dan Islam yang dilarang selama pemerintahan Ben Ali, tidak dilibatkan dalam pembicaraan tersebut. Negosiasi dilakukan di tengah terus terdengarnya baku tembak di luar istana kepresidenan di Carthage.
Sebelumnya, Presiden Interim Foued Mebazaa menyatakan, saat ini semua rakyat Tunisia, tanpa terkecuali, bisa ambil bagian dalam perpolitikan nasional. Dia juga menyerukan terbentuknya pemerintahan koalisi persatuan untuk kepentingan bangsa yang lebih besar. Namun negosiasi politik yang berlangsung Minggu (17/1) tampaknya tetap tidak mengakomodasi kekuatan politik tertentu.
TUNIS - Masih panasnya suhu politik di Tunisia, tak membuat penguasa interim berlama-lama menyusun pemerintahan baru. Pemerintahan baru disebut-sebut
BERITA TERKAIT
- Proyek IKN Mulai Dilirik Pemerintah dan Investor Belanda
- China Makin Ugal-ugalan di LCS, Kapal Misi Kemanusiaan Filipina Tak Diberi Ampun
- Rudal Rusia Sambar Tower Televisi di Kharkiv, Ukraina
- Dua Kelompok WNI Bentrok di Korsel, Ada Korban Tewas
- Tidak Main-Main, India Siap Buka Rahasia Industri Pertahanannya demi Bantu Indonesia
- Atase Pertahanan RI di Warsaw Menggelar Athan Cup 2024