Tuntutan Seorang Istri yang Pengin Bahagia Bersama Suami

Tuntutan Seorang Istri yang Pengin Bahagia Bersama Suami
Tuntutan Seorang Istri yang Pengin Bahagia Bersama Suami. Ilustrasi Fajar/Radar Surabaya/JPNN.com

“Iya kalau saya mampu (beli rumah, Red). Buat hidup sehari­hari aja gaji pas­pasan. Ya kalau mau beli rumah ya pelan­pelan nabung,” kata Donwori.  

Sephia hanya beranggapan bila tugas seorang suami yang utama adalah bisa membelikan rumah.

”Iyalah. Ibu saya lho dulu waktu mau nikah sudah dibelikan rumah sama ayah saya. Saudara-saudara juga. Suami aja yang tidak bisa belikan rumah,” kata Sephia.

Berkaca dari orang tua dan saudaranya yang bisa beli rumah, Sephia pun sudah sangat ingin suaminya membelikan rumah atas namanya.

Ia ingin rumah yang dibelikan Donwori menjadi aset dia dan anak-anaknya kelak. 

“Kalau bisa sih masih muda sudah bisa punya rumah dua. Bisa buka kos-kosan atau dikontrakkan. Tapi ya itu suami gak bisa belikan,” kata Sephia yang berkali-kali menyalahkan Donwori.

Menurut Sephia, sebenarnya untuk menuruti nafsunya supaya bisa beli rumah lagi, ia pernah berniat untuk bekerja.

Namun, suaminya melarang bekerja karena Sephia seringkali merasa bosan di tempat kerja barunya.

Di dunia ini tidak ada yang gratis. Entah keluarga apalagi suami. Begitu pun yang dilakukan Sephia pada suaminya. Ia tidak mau suaminya santai-santai

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News