Turis Jepang Meninggal Ketika Mendaki Uluru
Terlalu banyak orang yang meninggal
Pendakian ke kawasan bebatuan yang dianggap sakral bagi warga Aborijin ini akan dilarang mulai tahun depan, setelah adanya keputusan dari Badan Taman Nasional Uluru-Kata Tjuta .
Badan tersebut, yang terdiri dari delapan pemilik tradisional wilayah tersebut, dan tiga perwakilan dari Taman Nasional mengambil keputusan setelah melakukan konsultasi dengan masyarakat suku Anangu, yang sangat mendukung pelarangan pendakian.
Di situs,mereka sebelumnya sudah memperingatkan usaha untuk melakukan pendakian.
"Terlalu banyak orang yang tewas dalam usaha melakukan pendakian Uluru. Banyak yang lainnya yang mengalami cedera."
"Kami merasa sedih bila ada seorang yang meninggal atau terluka di tanah kami. Kami khawatir mengenai anda, dan keluarga anda."
Para pemilik tradisional sudah meminta kepada pengunjung untuk tidak mendaki Uluru sejak wilayah itu dikembalikan kepemilikannya kepada mereka.
Mereka juga memasang tanda agar orang mempertimbangkan kembali usaha mendaki yang dipasang di dasar daerah pendakian sejak tahun 1992.
Pelarangan pendakian akan dimulai 26 Oktober 2019, yang bertepatan dengan 34 tahun pengembalian Uluru kepada pemilik tradisional.
- Dunia Hari Ini: Panggung Kampanye Meksiko Roboh, Sembilan Tewas
- Pemegang WHV Korban Kecelakaan Merasa Beruntung Biaya Perawatan Ditanggung Asuransi
- Dunia Hari Ini: Presiden Prancis Turun Langsung Redam Kerusuhan di Kaledonia Baru
- Dunia Hari Ini: Penumpang Singapore Airlines Pulang ke Rumah Setelah Turbulensi Maut
- Dunia Hari Ini: Perintah Penangkapan PM Israel dan Pemimpin Hamas
- Dunia Hari Ini: Presiden Iran Tewas dalam Kecelakaan Helikopter