Turki dan Teman yang Berseberangan

Oleh Dahlan Iskan

Turki dan Teman yang Berseberangan
Dahlan Iskan.

Hasilnya:
51 persen evet.
49 persen hayir.

Erdogan kian percaya diri. Ia janjikan pemilu. Di tahun 2018. Mengembalikan demokrasi.
Pemilu pun berlangsung.
Erdogan menang.

Partainya, AKP, mendapat 290 kursi. Belum cukup mayoritas. Tapi hanya kurang 11 kursi. Ia rangkul partai MHP. Yang punya 50 kursi.

Erdogan pun berhasil membentuk pemerintahan. Yang sekarang ini. Dengan Erdogan menjadi presiden Turki pertama. Di bawah konstitusi baru.

Tapi ia belum berhasil membawa pulang Kiai Gulen. Yang kini sudah berumur 77 tahun. Dan masih tetap saja jomlo. Tidak pernah menikah.

Seperti juga Trotsky dan Stalin, hubungan Erdogan dan Gulen akan abadi. Dalam sejarah perjalanan dua ideolog.

Dan akan selalu begitu. Selalu terulang. Seperti antara Mao Zedong dengan Lin Piao. Ayatullah Khomeiny dengan Rafsanjani. Bung Karno dan Syahrir. Jokowi dan Mahfud MD….(***)


Di Indonesia nama Turki juga sangat harum. Sampai-sampai di PKS muncul 'aliran Turki'. Di samping aliran yang sudah ada: aliran Saudi dan aliran Mesir.


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News