Turki dan Teman yang Berseberangan

Oleh Dahlan Iskan

Turki dan Teman yang Berseberangan
Dahlan Iskan.

jpnn.com - Mata dunia masih terus ke Turki. Biarpun ada pelantikan perdana menteri baru. Di Pakistan Jumat lalu: Imran Khan.

Biarpun perang dagang Amerika-Tiongkok masih seru. Biarpun Mahathir akhirnya ke Tiongkok. Di hari Imran Khan jadi perdana menteri itu.

Mahathir yang selama ini terkesan anti-Tiongkok.  Ke Tiongkok. Ditemani isterinya. Bertemu Jack Ma. Di pusat Alibaba di Hangzhou. Juga bersama Perdana Menteri Li Kejiang. Menghadiri penandatanganan banyak kerja sama.

Termasuk memproduksi Proton di Tiongkok. Mobil nasional Malaysia itu menggandeng Geely. Salah satu produsen mobil utama di Tiongkok.

Di sana Mahathir juga menawarkan durian yang dibekukan. Dalam jumlah besar.

Tapi Turki masih bikin waswas.  Kejatuhan mata uang Turki  bisa menular ke mana-mana.

Apalagi ada kejadian Jumat lalu. Lembaga rating Standard & Poor's ikut bikin waswas. Menurunkan rating Turki. Dari B ke B-minus. Dengan tambahan: prospeknya negatif.

Dengan rating seperti itu sama artinya mendekati junk bond: bond yang dikeluarkan Turki bernilai sampah. Tidak laku. Artinya, Turki kian sulit cari sumber dana. Dari pasar uang. Kalau pun ada bunganya tinggi.

Di Indonesia nama Turki juga sangat harum. Sampai-sampai di PKS muncul 'aliran Turki'. Di samping aliran yang sudah ada: aliran Saudi dan aliran Mesir.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News