Turki dan Teman yang Berseberangan

Oleh Dahlan Iskan

Turki dan Teman yang Berseberangan
Dahlan Iskan.

Kudeta militer itu ia gagalkan. Kudeta hukum itu ia kalahkan. Kudeta ekonomi kali ini ia lawan.

Masih belum tahu apakah Erdogan akan berhasil. Kali ini.

Setidaknya Erdogan belum bisa menangkap Gulen. Erdogan dan Gulen itu sebenarnya satu kubu. Satu ideologi. Satu perjuangan. Sama-sama menentang sekulerisme. Sama-sama ingin Islam menjadi way of life dalam kehidupan sehari-hari.

Sama-sama antikomunis pula. Pernah saling bekerja sama. Lalu berbeda jalan. Berseberangan. Bermusuhan.

Di dunia komunis pun ada yang mirip Erdogan-Gulen ini. Sama-sama ideolog. Sama-sama seperjuangan. Sama-sama mendirikan partai komunis. Tapi kemudian berbeda jalan: Leon Trotsky dan Joseph Stalin.

Saling berjauhan. Saling jatuh-menjatuhkan.

Tapi ini di Turki. Saat kudeta itu terjadi Kiai Gulen tidak lagi di Turki. Ia tinggal di pengasingan. Sejak 1999. Di Amerika. Di negara bagian Pennsylvania. Sejak sebelum Erdogan jadi perdana menteri.

Di Amerika Kiai Gulen tinggal di satu padepokan luas. Di pintu gerbangnya tertulis: Chestnut Camp.

Di Indonesia nama Turki juga sangat harum. Sampai-sampai di PKS muncul 'aliran Turki'. Di samping aliran yang sudah ada: aliran Saudi dan aliran Mesir.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News