Turki Diguncang Demonstrasi

Turki Diguncang Demonstrasi
Turki Diguncang Demonstrasi
Dalam sebuah situs sekuler internasional, National Secular Society, seorang aktivis, Octavia Nasr, berseloroh. Dia menyatakan, bapak bangsa Republik Turki modern, Mustafa Kemal Ataturk, bakal terbangun dari kuburnya jika melihat kepemimpinan Erdogan yang memaksakan reformasi Islam dan justru memimpin seperti diktator.

Contoh kasus yang dipakai para kritikus untuk menyerang gaya pemerintah Erdogan adalah kebijakan pengetatan penjualan dan promosi minuman beralkohol. Padahal, survei pengeluaran rumah tangga Turki memperkirakan, hanya enam persen keluarga di negeri tersebut yang minum alkohol. ’’Sementara itu, kurang dari 1,5 persen kecelakaan mobil pada 2012 terkait dengan alkohol,’’ terang menurut Emre Deliveli, seorang ekonom Turki. 

Di saat yang sama, kritikus juga tidak happy dengan tingginya urbanisasi di kota-kota metropolitan Turki. Erdogan berencana membangun bandara ketiga di Istanbul, Jembatan Bosphorus ketiga di atas Selat Istanbul, dan sebuah kanal yang menghubungkan Laut Hitam dan Laut Marmara. Proyek ambisius tersebut diperkirakan merusak jutaan pohon dan ekosistem yang sudah rusak di utara kota terbesar di Turki itu. Pemerintah menghabiskan anggaran USD 4,7 miliar untuk pembangunan proyek-proyek di Istanbul saja selama tahun lalu.

Karena itu, aksi kecil kelompok sekularis Ataturk di Lapangan Taksim, Istanbul, menolak rencana penggusuran Gezi Park yang bakal dibangun pusat pertokoan baru menjadi bentuk akumulasi kemarahan oposisi. Gezi Park adalah satu-satunya lahan terbuka hijau yang tersisa di Istanbul. Kemarahan tersebut menggelinding bak bola salju ketika media mem-blow up aksi kekerasan polisi dalam menghadapi demonstran.

KRISIS politik yang belum mereda di Turki dan bahkan telah memakan tiga korban jiwa dalam sepekan terakhir disebut-sebut bakal menjadi efek Revolusi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News