Tutup IHSG, Jokowi Ajak Investor Hadapi Risiko sebagai Kans

Upgrade pertama dari Standard & Poor's (S&P) yang menaikkan sovereign credit rating Indonesia. Sedangkan yang kedua dari
Fitch Ratings yang menempatkan Indonesia sebagai negara layak investasi dari BBB- menjadi BBB.
Jokowi menambahkan, seandainya ketakutan-ketakutan pada awal 2017 yang dilontarkan para analis diikuti para investor dengan melepas semua saham, maka kondisi perekonomian Indonesia akan buruk. "Kita hanya pegang cash, berapa keuntungan yang hilang? Berapa keuntungan kita yang gagal?" ujarnya menyesalkan.
Presiden pun menyebut kenaikan IHSG selama tahun 2017 hampir mencapai 20 persen sebagai angka yang tidak kecil. "Jadi kalau kita jual semua saham kita di awal tahun supaya aman memegang cash, ya itulah keuntungan yang gagal kita dapat," tukas dia.
Karena itu, Jokowi berharap agar semua pihak tidak perlu lagi menanggapi kabar-kabar yang mengkhawatirkan dan menjadikan bangsa ini pesimistis. Sebab, katanya, momentum yang bagus harus bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya.
"Kesimpulannya apa, yang penting adalah jangan takut. Risiko selalu ada, tapi justru itu peluangnya," pungkasnya.(fat/jpnn)
Presiden Joko Widodo menyatakan banyak kekhawatiran pada awal 2017 tentang kondisi perekonomian nasional yang akan memburuk ternyata tak terbukti.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Jurus Bea Cukai Parepare Dorong Laju Ekspor dan Pertumbuhan Ekonomi di Daerah
- Pemerintah Optimistis Penguatan Ekonomi Syariah Mendongkrak Target Pertumbuhan 8% di 2029
- Perputaran Uang Judol Capai Rp1.200 Triliun, DPR: Ganggu Pertumbuhan Ekonomi
- Kinerja 2024 Moncer, Jasindo Perkuat Peran Pertumbuhan Ekonomi Nasional & Literasi Asuransi
- Genjot Pertumbuhan Ekonomi, Kanwil Bea Cukai Jakarta Beri Fasilitas TBB ke Perusahaan Ini
- Langkah Prabowo Dinilai Jadi Pemantik Sentimen Positif IHSG