U Tiga-I

Oleh: Dahlan Iskan

U Tiga-I
Dahlan Iskan (Disway). Foto: Ricardo/JPNN.com

Jalan utama masuk ke kampus UIII dibuat lebar sekali. Mungkin mengambil pengalaman dari jalan masuk ke kampus U yang I-nya satu di Depok. Yang sudah dibuat dua jalur tetapi akhirnya terasa sempit. Kurang anggun.

Jalan masuk UIII –saya perlu menarik napas untuk mengucapkannya secara jelas– terasa anggun.

Di ujung jalan masuk itu ada plaza luas. Kami turun dari mobil sebelum plaza itu.

Sejak dari situ tidak boleh lagi ada kendaraan. Siapa pun yang akan ke gedung induk UIII harus berjalan kaki melewati plaza luas itu.

Yang disebut gedung induk UIII pun bukanlah satu gedung. Ada tiga bangunan. Terpisah. Berdekatan. Komposisinya seperti membentuk gerbang besar. Komposisi gedung-gedung itu seperti menyiratkan sikap welcome.

Bangunan paling kanan adalah masjid yang bukan seperti masjid –terlihat masjid hanya dari menaranya yang menjulang modern. Bangunan yang di tengah adalah gedung rektorat. Yang di sebelah kiri adalah gedung perpustakaan.

Tiga gedung itu melambangkan hati, tangan, dan otak.

Itulah filsafat dasar yang menjadi misi UIII. Hati, tangan, otak. Nurani, action, cerdas.

Presiden Jokowi memang menghendaki Indonesia bisa menjadi kiblat baru dunia Islam –antara lain lewat UIII yang ada di Depok.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News