Uang Korupsi Damkar mengalir ke LSM dan Wartawan

Uang Korupsi Damkar mengalir ke LSM dan Wartawan
Uang Korupsi Damkar mengalir ke LSM dan Wartawan
Meski demikian Danial mengakui bahwa tidak ada perintah langsung dari Ismeth tentang pengadaan damkar dengan cara penunjukan langsung maupun menjadikan PT Satal Nusantara sebagai rekanan Otorita. “Secara lisan memang tak ada perintah. Dan waktunya (untuk pengadaan) memang sempit,” tegasnya.

Sementara anggota majelis, Dudu Duswara, menanyakan tentang adakah uang dari Hengky Samuel Daud untuk Ismeth Abdullah. Namun Danial mengaku tidak tahu. Ia hanya mengakui perihal uang Rp 40 juta dan Rp 30 juta yang diterimanya dari Daud pada Desember 2004.

Danial mengaku uang itu tidak digunakan untuk kepentingan pribadi, melainkan disumbangkan ke pihak lain. “Tidak ada yang saya pakai. Ada turnamen catur minta bantuan saya sumbang. Lainnya ada yang ke LSM, ada juga ke wartawan. Biasalah Pak, di Batam,” urainya.

Namun Ismeth Abdullah membantah kesaksian Danial, terutama tentang pembicaraan per telpon. “Saya tak pernah memerintahkan pembelian barang dari PT Satal. Malah di memorandum (yang diusulkan Danial Yunus), justru yang mengusulkan beli damkar PT Satal. Saya juga tak pernah telpon saksi malam hari soal pembelian damkar,” kilah Ismeth yang sepanjang persidangan nampak mencatat kesaksian mantan anak buahnya itu.

JAKARTA –  Persidangan perkara korupsi pengadaan pemadam kebakaran (damkar) di Otorita Batam (OB) dengan terdakwa Ismeth Abdullah, kembali

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News