Uang Mengalir

Oleh Dahlan Iskan

Uang Mengalir
Ilustrasi: disway.id

jpnn.com - Mungkin ada yang berpendapat begini: tidak peduli utang atau cetak uang, yang penting uangnya dibagi untuk kita-kita.

Seperti juga prinsip ”amplop merah itu tidak penting, yang penting isinya”.

Maka utang atau pun cetak uang, yang penting uangnya akan dialirkan ke mana?

Baca Juga:

Kalau utang, yang akan terima uang adalah Kementerian Keuangan. Masuk APBN. Dari sini uang hasil utang bisa dialirkan ke mana saja --sesuai dengan program pemerintah.

Kalau cetak uang, hasilnya menjadi milik bank sentral --Bank Indonesia.

Maka, kalau keputusannya nanti cetak uang, dari mana pemerintah dapat uang? Pinjam ke BI? Kan tidak ada pintunya?

Baca Juga:

Berarti pemerintah memang benar-benar sulit --harus lebih banyak kita doakan. Mau cari utang, sulit. Tidak mudah cari utangan di situasi sekarang --semua negara mau utang. Mau cetak uang, uangnya menjadi milik Bank Indonesia.

Sekarang sudah berbeda dengan zaman tahun 1956. Ketika itu pemerintah bisa memerintahkan cetak uang. Sekarang tidak bisa lagi. Bank Indonesia itu independen.

Bank Indonesia yang independen tidak bisa cetak uang begitu saja. Bagi kita, ternyata lebih enak kalau Tung Desem saja yang kembali beraksi: menyebar uang kontan dari udara.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News