Ubah Haluan Cita-Cita

Ubah Haluan Cita-Cita
Ubah Haluan Cita-Cita
DINDA Hauw di keluarganya adalah anak bungsu dan satu-satunya perempuan. Itu yang mengakibatkan dia tomboi. "Waktu kecil aku hiperaktif. Tomboi banget. Ini aja pakai rok biar kelihatan perempuan," katanya sambil memegang rok mini hijaunya.

Dinda terbawa oleh kakak-kakaknya yang semuanya laki-laki. "Kakakku kan semuanya cowok. Lihat deh kalau aku jalan, jalanku itu gagah. Nggak bisa jalan kayak perempuan," lanjutnya.

Gara-gara kakaknya pula, Dinda harus mengubah akta kelahiran. Dia dituakan setahun. Sebab, saat itu Dinda ingin bersekolah. "Lihat abangku sekolah, aku pengin. Terus dicoba dimasukkan ke sekolah sama mama. Tapi, kan nggak boleh karena usianya belum cukup. Akhirnya akta diubah, jadi lebih tua setahun. Lalu waktu aku dites, ternyata hasilnya bagus, akhirnya sekolah deh," ceritanya.

Saat memutuskan menjalani homeschooling seperti sekarang, Dinda merasa cukup berat. Salah satu yang dipikirkannya adalah bersosialisasi. Di sekolah formal, dia bisa berinteraksi dengan banyak teman. Sementara sekolah di rumah, dia harus meninggalkan itu. "Berat sih. Tapi, kan ini pilihan. Jadi, harus dijalani konsekuensinya," tegasnya.

DINDA Hauw di keluarganya adalah anak bungsu dan satu-satunya perempuan. Itu yang mengakibatkan dia tomboi. "Waktu kecil aku hiperaktif. Tomboi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News