Ucapan Etika Ndasmu Melukai Rakyat, Hasto: Pak Prabowo Bukanlah Jokowi

Ucapan Etika Ndasmu Melukai Rakyat, Hasto: Pak Prabowo Bukanlah Jokowi
Capres nomor urut 2 di Pilpres 2024, Prabowo Subianto. Foto: Ricardo/JPNN.

jpnn.com, JAKARTA - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menyesalkan pisuhan teranyar capres nomor urut dua Prabowo Subianto karena Ketum Gerindra itu menganggap etika bukan hal penting.

Diketahui, Prabowo dalam sebuah acara internal partainya berbicara soal etik ndasmu dan video pernyataan itu tersebar di media sosial.

“Pernyataan etika ndasmu adalah cermin kekuasaan di atas segalanya, karena itulah nyawa 13 aktivis yang diculik pun tidak ditanggapi secara serius. Kekuasaan tanpa etika dan moral membutakan nurani,” ujar Hasto dalam keterangan persnya, Senin (18/12).

Dia mengatakan PDI Perjuangan dan capres nomor urut tiga Ganjar Pranowo selama ini rutin blusukan mendengar suara rakyat.

Dari hasil blusukan, kata pria kelahiran Yogyakarta itu, rakyat menanggapi negatif pisuhan Prabowo soal etika ndasmu.

“Etika ndasmu sangat melukai rakyat Indonesia. Pernyataan Pak Prabowo tersebut cermin ambisi kekuasaan dengan menghalalkan segala cara. Ketika etika dan moral ditempatkan di bawah kekuasaan, maka sama saja dengan membutakan budi nurani," kata Hasto.

Pria yang hobi mendaki gunung itu mengatakan rakyat Indonesia akhirnya tahu bahwa program, karakter, dan gaya kepemimpinan Prabowo hanya untuk kekuasaan setelah ramai pisuhan etika ndasmu. 

“Pak Prabowo bukanlah Pak Jokowi. Harus disadari bahwa etika dan moral bersumber dari agama dan pranata nilai-nilai dan falsafah kehidupan yang tumbuh dalam masyarakat. Mengabaikan etika sama artinya dengan abai terhadap pranata kehidupan baik," kata Hasto.

Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menyebut rakyat terluka menyikapi pisuhan etika ndasmu yang disampaikan Prabowo Subianto.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News