Ujang Khawatir Jika Jokowi Terus Begini

Ujang Khawatir Jika Jokowi Terus Begini
Presiden Joko Widodo mengacungkan satu jempolnya saat menghadir Rakernas TKN Jokowi - Ma'ruf di Surabaya, Minggu (28/10). Foto: Biro Pers Setpres

jpnn.com, JAKARTA - Calon Presiden Joko Widodo tak cukup hanya mengandalkan hasil survei berbagai lembaga independen yang memperlihatkan elektabilitas pasangan calon presiden nomor urut 01 berada di kisaran 50-60 persen.

Menurut pengamat politik Ujang Komarudin, Jokowi tetap harus aktif turun berkampanye ke tengah masyarakat. Karena hasil survei hanya bersifat sementara.

Hasil survei bisa berubah sewaktu-waktu, dipengaruhi banyak faktor. Misalnya, perkembangan politik dan ekonomi di tengah masyarakat. "Pak Jokowi juga perlu aktif turun berkampanye," ujar Ujang kepada JPNN, Selasa (30/10).

Pengajar di Universitas Al Azhar Indonesia ini khawatir, jika Jokowi lebih banyak mendelegasikan kampanye turun ke bawah pada calon wakil presiden Ma'ruf Amin, image sebagai 'presiden wong cilik' yang melekat pada mantan Wali Kota Surakarta tersebut selama ini bisa pupus dengan sendirinya.

Hal tersebut tentu sangat tidak diinginkan. Apalagi belakangan, rival Jokowi-Ma'ruf, Sandiaga Uno sering turun blusukan ke tengah masyarakat.

"Sebagai incumbent memang ada untungnya bagi Jokowi. Misalnya, saat turun ke daerah menjalankan tugas kepala negara juga merupakan bagian kampanye," katanya.

Menurut Direktur Eksekutif Indonesia Political Review ini, Jokowi secara tidak langsung bisa menyosialisasikan keberhasilan pemerintah, saat turun ke daerah menjalankan tugas sebagai kepala negara.

Namun, cara-cara tersebut rentan dipolitisasi kubu penantang. Jokowi bisa dinilai menyalahi aturan perundang-undangan yang berlaku. Karena itu, turun berkampanye sebagai calon presiden ke tengah masyarakat tetap sangat dibutuhkan.

Jokowi diingatkan untuk tetap berhati-hati sebagai incumbent, memastikan semua sesuai aturan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News