Ujaran Kebencian dan Hoaks Masih Menghantui Bangsa Indonesia

Ujaran Kebencian dan Hoaks Masih Menghantui Bangsa Indonesia
Menangkal konten hoaks di internet. Foto: source for JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Ujaran kebencian hingga kini masih marak terjadi di masyarakat. Akibatnya, toleransi dan keberagaman pun tak berjalan baik sebagaimana mestinya.

Rektor Universitas Brawijaya, Prof Ir. Nuhfil Hanani menyayangkan masih munculnya ujaran kebencian oleh pihak tertentu. Pasalnya hal tersebut dikhawatirkan menjadi sebuah permasalahan bagi bangsa Indonesia.

“Masalah kebangsaan, muncul tiap hari, sedih dengan adanya ujaran kebencian,” tegas Nuhfil dalam diskusi ‘Merawat Toleransi dan Kebhinekaan’ yang digelar secara daring pada Senin (28/12).

Selain ujaran kebencian, dia turut menyoroti berita bohong atau hoaks yang masih banyak tersebar dan terus terjadi di tengah masyarakat.

Nuhfil mengingatkan masyarakat jangan sampai terpengaruh oleh ujaran kebecian dan berita bohong. Alangkah baiknya masyarakat memberikan perhatian lebih kepada warga di Papua.

Ini menurutnya menjadi isu yang sangat penting dibanding dengan ujaran kebencian atau berita bohong. “Yang tidak kalah penting kedaulatan NKRI terutama di Papua. Dan ini penting disorot nantinya,” sambungnya.

Nuhfil melanjutkan sedari dulu bangsa Indonesia sudah sepakat dengan Ideologi Pancasila. Dia menyayangkan perihal konflik RUU Haluan Ideologi Pancasila yang dianggapnya menimbulkan persepsi tertentu.

“Dalam kebangsaan kita bersepakat ideologi Pancasila, tetapi diterjemahkan macam-macam. Kemarin ada RUU HIP, kemarin ditafsirkan macam-macam dan menimbulkan persepsi tertentu,” tandasnya. (flo/jpnn)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:

Ujaran kebencian dan hoaks menjadi permasalahan baru bagi keutuhan bangsa Indonesia.


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News