Ujian Nasional
Oleh: Dahlan Iskan

jpnn.com - Ada dua isu pendidikan di balik gejolak politik di Malaysia sekarang ini: soal sertifikat ujian nasional dan pelajaran menulis Jawi.
Sampai-sampai menteri pendidikan nasionalnya diminta mundur oleh Perdana Menteri (saat itu) Dr Mahathir Mohamad.
Ini bermula dari janji kampanye. Koalisi Pakatan Harapan, waktu itu, menjanjikan UEC disamakan dengan STPM.
Janji itu sebagai salah satu platform untuk mengakomodasi perjuangan Partai Aksi Demokrasi --partainya orang Tionghoa.
Orang Tionghoa di Malaysia memang terus berjuang agar UEC dianggap sejajar dengan STPM.
Tujuannya: agar lulusan sekolah Tionghoa unggulan bisa otomatis masuk universitas di mana saja di Malaysia.
Juga agar pemegang UEC bisa menjadi pegawai negeri di kantor apa pun.
Ada lebih 300 sekolah Tionghoa unggulan seperti itu di seluruh Malaysia. Jumlah pemegang ijazah UEC (tingkat SMA unggulan) sudah mencapai 650.000 orang.
Bagi yang kaya tidak ada masalah. Namun, bagi keluarga Tionghoa yang pas-pasan hal itu dianggap memberatkan.
- Mantap! 2 UMKM Binaan Bea Cukai Nunukan Sukses Ekspor Produknya ke Malaysia
- Dokter Konsumen
- Ibas Tegaskan Indonesia dan Malaysia Tak Hanya Tetangga, Tetapi..
- Sudirman Cup 2025: Sempat Tertinggal 0-2, Jepang Mengalahkan Malaysia
- Liburan Wu-Yi
- Ibas Ingatkan Pentingnya Perlindungan PMI dan Penguatan Keamanan Perbatasan