Ukraina Timur Tuntut Referendum seperti Crimea

Ukraina Timur Tuntut Referendum seperti Crimea
Ukraina Timur Tuntut Referendum seperti Crimea
Kerry beranggapan bahwa kisruh di Ukraina secara tidak langsung merupakan campur tangan Rusia. Sebab, pengambilalihan gedung pemerintah di tiga kota tersebut tampak terencana dan bukan aksi spontan. Ada kemungkinan aksi tersebut sudah diskenario.

  

Kerry pun memperingatkan Lavrov. Jika benar Rusia ikut campur dan berusaha mengakuisisi Ukraina, hal tersebut menimbulkan kerugian bagi Rusia. Sebab, tidak tertutup kemungkinan deretan sanksi di Negeri Beruang Merah itu bakal bertambah panjang. Rusia menyarankan Ukraina agar tidak menggunakan senjata dalam merebut gedung di tiga kota tersebut. Sebab, ketika senjata digunakan dan ada yang terluka atau terbunuh, kondidi itu bisa memicu perang saudara.

  

Negeri yang dipimpin Vladimir Putin tersebut menolak dikatakan ikut campur dalam kerusuhan di timur Ukraina. Sampai detik ini, pemerintah Rusia memang belum mengakui pemerintahan Ukraina yang baru. Namun, soal kerusuhan yang terjadi di negeri tersebut, Rusia menyalahkan pihak barat. Sebab, mereka selama ini mendorong Ukraina untuk berpihak pada negara-negara barat atau timur.

  

Dia juga menegaskan, Rusia siap ambil bagian untuk perdamaian di Ukraina. Termasuk di dalamnya membicarakan masa depan negeri yang tengah mengalami krisis di berbagai sektor tersebut. "Sejatinya, kami siap mempertimbangkan pembicaraan antara Eropa, Amerika Serikat, Rusia, dan Ukraina," ujar Lavrov.

 

KIEV - Krisis di Ukraina bagian timur terus meningkat setiap hari. Senin (7/4) massa pro-Rusia menduduki gedung-gedung pemerintahan milik Ukraina

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News