Umat Islam Diimbau Tak Terprovokasi Aksi 299

Umat Islam Diimbau Tak Terprovokasi Aksi 299
Demo 212. Foto dok JPNN.com

jpnn.com - Studi Demokrasi Rakyat (SDR) Hari Purwanto meminta masyarakat waspadai ajakan aksi kepada masyarakat untuk mengepung gedung DPR RI Jakarta pada Jumat (29/9). Isu dalam aksi tersebut adalah penolakan terhadap Perppu Ormas dan kebangkitan PKI.

"Isu itu ditujukan agar disambut oleh masyarakat (publik) dengan memodifikasi sejarah kelam soal PKI dan isu kekinian dengan keluarnya Perppu Ormas yang bertujuan membubarkan ormas yang tidak mengakui dasar negara Indonesia yaitu Pancasila," ujar Hari kepada wartawan di Jakarta, Selasa (26/9).

Menurutnya, aksi-aksi dengan menggunakan angka-angka seperti 411, 212 sampai dengan aksi nanti 299 harus disikapi secara bijak. Karena berpotensi ditunggangi kelompok yang bertentangan dengan tujuan berbangsa dan bernegara.

"Salah satunya adalah HTI yang menolak dasar negara Indonesia dan memperjuangkan khilafah. Jangan sampai masyarakat (publik) khususnya kaum muslim terprovokasi oleh gerakan dan aksi massa yang diarahkan memberikan dukungan kepada HTI yang anti Pancasila," imbaunya.

Hari yakin, akan ada pihak-pihak yang bermain di air keruh untuk memecah belah bangsa Indonesia. HTI salah satu kelompok yang bermain dalam air keruh untuk memenangkan perjuangannya menuju khilafah.

HTI juga akan memanfaatkan setiap momentum yang ada, bila perlu saling mengadu domba antara kelompok muslim dibangsa ini.

"Mari kita jaga persatuan dan kesatuan diantara anak bangsa dengan memegang teguh kesepakatan yang tertuang dalam Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika, sudah cukup darah dan air mata para pendiri bangsa yang mempertahankan Indonesia tercinta. Kita harus menjaga meneruskan cita-cita tersebut sesuai Pembukaan UUD 1945 dan Pancasila," pungkasnya. (dil/jpnn)


Berita Selanjutnya:
DPR Mulai Bahas Perppu Ormas

Aksi 299 diduga bertujuan membela HTI yang sudah dinyatakan sebagai ormas anti-Pancasila


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News