UNESCO Tetapkan Noken Papua Warisan Budaya

UNESCO Tetapkan Noken Papua Warisan Budaya
UNESCO Tetapkan Noken Papua Warisan Budaya
Titus Pekei, Putra Papua yang juga Ketua Lembaga Ekologi Papua dan pencetus gagasan menominasi Noken ke UNESCO turut hadir di Markas UNESCO bersama Wamendikbud, mewakili masyarakat Papua yang telah memberi masukan dan mendukung nominasi Noken ke UNESCO. Titus sangat bergembira dengan berhasilnya perjuangan Noken yang  dimulai dengan penelitian lapangan oleh tim Puslitbangbud sejak awal 2011.

Ahli hukum dan lingkungan hidup lulusan UI ini tampil bangga dan berwibawa di ruang siding Markas UNESCO dengan berbusana adat Papua, lengkap dengan menyandang “Noken Anggrek”, tanda kebesaran bagi masyarakat Papua. “Mama-mama Papua pengrajin Noken pasti bahagia pada hari ini,” ungkap Titus.

Carmadi Machbub, Duta Besar RI untuk UNESCO, menjelaskan bahwa inskripsi Noken menambah satu lagi warisan budaya takbenda Indonesia yang telah ditetapkan UNESCO, menyusul Wayang, Keris, Batik, Diklat Warisan Budaya Batik untuk Siswa Sekolah, Angklung dan Saman.

Prof. Aman Wirakarta Kusumah, anggota delegasi RI yang mengawal sebagian nominasi tersebut hingga berhasil selama menjabat Kepala KWRI untuk UNESCO, mengharapkan pengajuan nominasi warisan budaya Indonesia ke UNESCO dapat terus dilakukan, karena akan menambah prestasi bangsa dan Negara, sekaligus memperkuat perlindungan warisan budaya di dalam negeri untuk generasi penerus.(fat/jpnn)


Berita Selanjutnya:
Korpri Dukung Aceng Dipecat

JAKARTA - Lembaga PBB untuk Bidang Pendidikan, Keilmuan dan Kebudayaan UNESCO resmi menetapkan Tas Rajutan atau Ayaman Multifungsi Noken Kerajinan


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News