Uni Eropa Beri Ultimatum kepada Turki Terkait Konflik Laut Mediterania

Uni Eropa Beri Ultimatum kepada Turki Terkait Konflik Laut Mediterania
Uni Eropa. Foto: EU

jpnn.com, BRUSSEL - Perwakilan Tinggi Uni Eropa (UE) untuk Urusan Luar Negeri dan Kebijakan Keamanan Josep Borrell mendesak Turki untuk segera menghentikan pelanjutan aktivitas pengeboran di Mediterania Timur.

"Saya meminta otoritas Turki untuk segera mengakhiri seluruh aktivitas ini dan sepenuhnya melibatkan diri dengan iktikad baik dalam dialog yang luas bersama UE," ujar Borrell dalam pernyataannya, Minggu (16/8).

Pernyataan itu dikeluarkan usai Ankara mengumumkan akan melanjutkan aktivitas pengeboran menggunakan kapal Yavuz, kapal khusus untuk pengeboran di perairan yang sangat dalam (ultra-deepwater drillship), di zona maritim yang ditetapkan oleh Siprus dan Mesir.

Borrell mengatakan tindakan tersebut makin meningkatkan ketegangan dan ketidakamanan di Mediterania Timur. "Serta bertentangan dan mengacaukan upaya untuk melanjutkan dialog maupun negosiasi dan segera mencapai deeskalasi," tutur dia.

Dalam pertemuan darurat yang dipimpin Borrell pada Jumat (14/8), menteri luar negeri dari negara-negara anggota UE berpendapat bahwa mobilisasi angkatan laut yang baru-baru ini dilakukan Turki akan makin memicu pertentangan dan ketidakpercayaan.

Mereka pun kompak mendukung Borrell untuk kembali menggelar dialog serta memfasilitasi komunikasi dengan Turki.

Borrell juga akan mempersiapkan sejumlah opsi terkait langkah-langkah lanjutan yang tepat seandainya ketegangan tidak mereda menurut Dewan UE.

Pada 7 Agustus, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan negaranya melanjutkan kembali aktivitas pengeboran di Mediterania Timur, sehari setelah Mesir dan Yunani menandatangani kesepakatan tentang demarkasi perbatasan maritim antara kedua negara dan membentuk zona ekonomi eksklusif mereka. (ant/dil/jpnn)

Negara-negara Uni Eropa sudah muak melihat aksi Angkatan Laut Turki di Laut Mediterania


Redaktur & Reporter : Adil

Sumber Antara

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News