UNICEF: Perang Sipil Syria Paling Mematikan
Selasa, 04 September 2012 – 09:54 WIB
Minggu lalu, oposisi Syria mengklaim telah menanam dengan sengaja sejumlah bom di markas utama staf umum militer (lembaga keamanan atau intelijen Syria) di dekat Damaskus. Sebelumnya, Free Syrian Army atau FSA (tentara pembelot yang mendukung oposisi) menyerang kompleks militer di Distrik Rumaneh itu. Oposisi sempat terlibat baku tembak dengan para penjaga di kompleks yang berpengamanan kelas satu tersebut.
Kemarin stasiun televisi pemerintah Syria memberitakan bahwa kompleks militer di dekat ibu kota itu menjadi target serangan teroris. ’’Insiden tersebut mengakibatkan empat orang terluka,’’ lapor televisi pemerintah. Sekitar dua bulan lalu, oposisi juga melancarkan serangan sama ke kompleks tersebut. Saat itu, aksi yang diwarnai ledakan bom tersebut menewaskan empat pejabat militer pro-Assad.
’’Sasaran aksi kali ini adalah para pejabat militer Assad yang telah mendalangi dan mengizinkan aksi pembantaian satas warga sipil Syria,’’ terang Brigade Ahfad al-Rasul atau Brigade Anak Cucu Nabi (Grandsons of the Prophet Brigade) dalam rekaman video yang disebarluaskan lewat internet kemarin. Brigade Ahfad al-Rasul merupakan salah satu unit atau bagian dari FSA yang belakangan gencar melancarkan serangan ke berbagai properti pemerintah.
’’Kami menyembunyikan sejumlah bom di kompleks militer tersebut,’’ ujar seorang jubir Brigade yang tidak disebutkan namanya.
DAMASKUS – Korban jiwa dalam krisis dan kekerasan di Syria terus berjatuhan seiring dengan meningkatnya pertempuran antara pejuang oposisi
BERITA TERKAIT
- Militer Israel Klaim Bunuh Pentolan Jamaah Islamiyah Lebanon
- 1.119 WNI Berhasil Direpatriasi dari Kawasan Berbahaya Sepanjang 2023
- Xi Jinping Ingin China Jadi Mitra Amerika, Bukan Pesaing
- Guru Besar UI Khawatirkan Dampak Konflik Timur Tengah terhadap Indonesia
- Indonesia Jalin Program Kerja Sama Penanggulangan Terorisme dengan Uni Eropa
- Ratusan Warga Israel Serbu Masjid di Kota Tua Hebron