Unilever Tekan Pemakaian Plastik untuk Mendukung Keberlanjutan

Pertama adalah tentang menggaungkan urgensi permasalahan, kedua adalah tentang menetapkan berbagai ambisi jangka panjang, dan terkahir tentang bagaimana memberikan dampak positif yang lebih cepat dan tidak terpisahkan dari kinerja bisnis.
“Target kami tetap ambisius, tetapi realistis dengan menetapkan milestone dalam jangka pendek, medium, dan panjang,” tutur Nurdiana.
Dia menyebutkan, pada 2026 Unilever secara global menargetkan pengurangan penggunaan virgin plastic sebesar 30 persen.
Jumlah ini ditargetkan meningkat menjadi 40 persen pada 2028. Virgin plastic sendiri merupakan jenis plastik yang diproduksi tanpa menggunakan material yang telah didaur ulang.
Nurdiana mengungkapkan bahwa Unilever Indonesia membina lebih dari 4.000 bank sampah. Fasilitas ini tersebar di 11 provinsi.
Unilever Indonesia juga mengelola puluhan Tempat Pengolahan Sampah Reduce-Reuse-Recycle (TPS3R) dan waste collector/aggregator.
Perusahaan pun membantu upaya pemberdayaan masyarakat untuk memilah dan mengumpulkan sampah plastik agar memiliki nilai ekonomi.
Pada 2022, Unilever Indonesia bekerja sama dengan peritel untuk menempatkan beberapa dropbox yang memudahkan konsumen memilah dan mengumpulkan sampahnya. (mcr10/jpnn)
PT Unilever Indonesia menekan pemakaian kemasan plastik melalui berbagai macam metode. Simak selengkapnya.
Redaktur & Reporter : Dedi Sofian
- Unika Atma Jaya Ajak Masyarakat Berperan dalam Atasi Perubahan Iklim
- HIPMI Dukung Langkah Tegas Menteri Bahlil untuk Benahi Tata Kelola Berkelanjutan
- Chandra Asri Dorong Ekonomi Sirkular Melalui Produk Cacahan Sampah Plastik
- Pemerintah Jangan Pilih Kasih soal Penegakkan Aturan Tambang Nikel
- Wali Kota Bandung Tak Larang Wadah Plastik untuk Kurban, Farhan: Belum Ada Alternatif
- MIND ID Hadirkan Sustainibox Sebagai Edukasi Interaktif di HC Summit 2025