UNJ Gawat Darurat? Beredar Kronologis Pemecatan Ketua BEM UNJ

UNJ Gawat Darurat? Beredar Kronologis Pemecatan Ketua BEM UNJ
Ilustrasi. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Aliansi Mahasiswa UNJ Bersatu tak mau tinggal diam mengetahui Ketua BEM-nya Ronny Setiawan di-drop out karena berseteru dengan Rektor UNJ Djaali.

Mereka meminta Djaali mencabut pemberhentian Ronny. 

"Kami menyayangkan sikap Rektor UNJ yang telah bertindak sewenang-wenang membungkam dan mencoreng wajah demokrasi kampus. Kami, Aliansi Mahasiswa UNJ Bersatu, menuntut Rektor UNJ untuk mencabut surat bernomor 01/SP/2016 tentang pemberhentian Ronny sebagai mahasiswa Universitas Negeri Jakarta," bunyi sikap Aliansi Mahasiswa UNJ Bersatu, seperti dikutip dari change.org.

Aliansi Mahasiswa UNJ Bersatu juga punya versi, bagaimana sebenarnya kronologis kejadian yang berujung dengan pemecatan Ronny. Simak di bawah ini...(adk/jpnn)

Ini kronologisnya:

Rabu, 23 Desember 2015, Mahasiswa FMIPA UNJ melakukan demonstrasi di kampus A UNJ. Inti tuntutan demonstrasi ketika itu adalah penolakan mahasiswa FMIPA UNJ atas rencana Rektorat UNJ yang akan memindahkan FMIPA dari kampus B ke kampus A UNJ. Mereka menolak kepindahan itu. Alasannya sederhana, fasilitas penunjang akademik dan organisasi di kampus A belum siap dan tidak memadai.

Rentang waktu antara tanggal 24 sampai 28 desember, muncul begitu banyak tulisan baik yang anonim maupun yang jelas penulisnya. Salah satunya adalah tulisan anonim yang berjudul “Almanak Kepemimpinan Rektor Djaali”, yang begitu vokal dalam mengkritik rektor UNJ. Informasi yang beredar begitu cepat tersebar kepada publik UNJ.

Terlebih ditambah dengan postingan-postingan yang beredar di berbagai media sosial, seperti misal broadcast yang mendapat selebaran surat disposisi rektor UNJ terhadap salah satu mahasiswa di FIP yang mengajukan permohonan penurunan UKT. Permohonan itu ditolak oleh rektor UNJ, lalu disampaikan melalui disposisi rektor UNJ yang tertuliskan “UKT sudah hasil verifikasi FIP. Kalau tidak sanggup, bisa cuti atau menarik diri”. Opini yang beredar semakin menyebar di UNJ. Terlebih, permasalahan di UNJ yang memang sudah begitu banyak ketidakjelasannya, seperti: carut-marut dan tidak amannya perparkiran UNJ, simpang siurnya informasi mengenai pelaksanaan KKN dan beredar info dari salah satu fakultas bahwa KKN tidak didanai kampus selain uang kelompok yang besarannya 1 juta rupiah, pemutusan beasiswa PPA/BBM, perubahan BEM Jurusan ke BEM Prodi yang terkesan dipaksakan, kepindahan FMIPA UNJ, permasalahan dalam transparansi UKT dan tidak adanya alur yang jelas soal mekanisme penurunan UKT, dan menagih janji rektorat UNJ untuk mengadvokasi korban pelecehan seksual yang dilakukan oleh oknum dosen FIS UNJ.

JAKARTA - Aliansi Mahasiswa UNJ Bersatu tak mau tinggal diam mengetahui Ketua BEM-nya Ronny Setiawan di-drop out karena berseteru dengan Rektor UNJ

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News