Upah Buruh Indonesia, Paling Rendah Di ASEAN
Rabu, 01 Mei 2013 – 09:38 WIB
Di sisi lain, adanya kenaikan harga kebutuhan pokok memberikan efek kepada buruh yang upahnya masih rendah, di mana daya beli mereka menjadi berkurang. "Misalnya, kenaikan harga daging beberapa waktu lalu, langsung menyusahkan kehidupan buruh. Belum lagi jika ada kenaikan bahan bakar minyak (BBM), maka harga makin terus meningkat, daya beli buruh berkurang," ucapnya.
Lebih lanjut, Sekretaris Jenderal Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) tersebut menilai, masalah upah buruh juga diperburuk kegagalan pemerintah mengendalikan harga kebutuhan pokok. Belum lagi carut marutnya kebijakan outsourcing yang masih banyak menyandera hak buruh.
Menurut pria kelahiran Jakarta itu, banyak cara untuk meningkatkan kualitas hidup buruh. Salah satunya dengan cara meningkatkan infrastruktur bisnis dan iklim birokrasi yang efisien. "Sehingga pengusaha juga dapat meningkatkan keuntungannya," pungkasnya. (gil/jpnn)
JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengklaim bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia tertinggi dan terbaik di ASEAN. Namun ironisnya,
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- 40 Biku Asia Tenggara Jalan Kaki dari TMII ke Candi Borobudur
- Bea Cukai Berikan Asistensi Ekspor Lewat Kegiatan CVC
- Luncurkan Ruang Amal Indonesia, Wapres Ma'ruf Singgung Potensi Zakat yang Begitu Besar
- 2 Mantan Pejabat Ditetapkan Tersangka, PTPN Group Berkomitmen Berantas Korupsi
- Rubicon Mario Dandy Enggak Ada Peminatnya, Prabowo: Harganya Diturunkan
- DKI Melarang Acara Perpisahan dan Study Tour di Luar Sekolah