Uruguay Tetap akan Disambut Istimewa

Uruguay Tetap akan Disambut Istimewa
ISTIMEWA - Para pemain Uruguay termasuk kapten Diego Lugano (kanan), saat memberi tanda tangan kepada penggemar mereka, di GWK Park, Kimberley, Afsel. Foto: AFP Photo/Rodrigo Arangua/arsip.
Meski akhirnya kalah, usai pertandingan ribuan penggila timnas Uruguay tetap berpesta dengan menyalakan kembang api. Mereka berkonvoi dengan terus meneriakkan "Soy Celeste!" (saya adalah Biru Langit).

Hanya saja, "pesta kekalahan" itu sempat menyebabkan jatuhnya beberapa korban. Tiga orang terluka dan 57 lainnya ditahan setelah terjadi bentrokan di pusat kota. Dua orang yang cedera dilaporkan mengalami luka-luka serius.

"Yang terluka termasuk seorang anak muda yang mengalami luka tusuk, dan sudah mendapat perawatan di rumah sakit. Dua lainnya pria dewasa yang diserang dengan pecahan botol bir dalam sebuah percekcokan yang melibatkan suporter mabuk," kata Juan C Dure, juru bicara kepolisian Montevideo, seperti dilansir Associated Press.

Meski gagal mengulang sejarah menjadi juara Piala Dunia 1930 dan 1950, rakyat Uruguay tetap bangga dengan skuad La Celeste. "Mimpi sudah berakhir," kata Oscar Umpierrez, agen koran dan majalah yang rela menutup lapak dagangannya 90 menit sebelum pertandingan dimulai.

Uruguay gagal merebut tiket ke final. Namun, pencapaian mereka di Piala Dunia 2010 tetap dianggap fenomenal. Oleh karena itu, saat pulang ke negaranya,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News