Usai Bunuh Gajah Legendaris, Pemburu Nampang di Dunia Maya, Kini Ganti Diburu

Usai Bunuh Gajah Legendaris, Pemburu Nampang di Dunia Maya, Kini Ganti Diburu
Seorang pemburu asal Jerman dan pendampingnya yang berfoto ria di depan gajah terbesar di Afrika yang berhasil dibunuhnya. FOTO: dailymail

Perburuan yang berakhir dengan tewasnya Nkombo itu terjadi pada 8 Oktober lalu. Namun, berita tersebut baru ramai sekitar sepekan terakhir setelah foto Nkombo yang posenya seperti masih hidup beredar luas di internet. 

Menurut kabar, si pemburu menebus surat izin berburunya USD 60.000 atau sekitar Rp 811 juta. Karena itu, dia merasa perburuannya sah.

Nkombo yang selama lima dekade terakhir memegang rekor sebagai gajah terbesar Afrika tersebut tidak berasal dari Taman Nasional Gonarezhou di tenggara Zimbabwe. Rodrigues mengatakan, gajah istimewa itu berasal dari Taman Nasional Kruger di Afrika Selatan. 

"Kami masih akan mengonfirmasikannya lebih dulu," jelasnya.

Rodrigues menegaskan, perburuan gajah itu ilegal, meski si pemburu mengaku telah mengantongi izin. Dia pun berharap si pemburu yang kini masih bebas itu dihukum. 

"Jika penduduk Zimbabwe membunuh hewan buruan untuk memberi makan keluarganya, dia akan dihukum 5-15 tahun penjara. Tapi, jika yang membunuh adalah pemburu kaya, mengapa tidak ada hukuman?" kritiknya. (dailymail/express/hep/c15/ami)

 

HARARE - Seorang pemburu Eropa melumpuhkan gajah terbesar Benua Afrika dengan senapannya. Bahkan, dia dengan bangga memajang foto binatang malang


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News