Usai Diperiksa KPK, Emir Moeis Banyak Membantah
jpnn.com - JAKARTA - Tersangka kasus dugaan korupsi proyek pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Tarahan, Lampung Selatan tahun 2004, Izedrik Emir Moeis irit bicara soal pemeriksaannya di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Dia malah lebih banyak membantah.
Ketika ditanya soal proses tender PLTU Tarahan misalnya, dia mengaku tidak mengetahui hal itu. "Enggak tahu saya," kata Emir di KPK, Jakarta, Selasa (1/10).
Dalam kasus korupsi yang menjeratnya, Emir diduga menerima suap senilai lebih dari USD300.000 atau Rp2,8 miliar terkait proyek PLTU di Tarahan, Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung, tahun anggaran 2004 dari PT Alstom Indonesia. Namun, dia membantah soal itu. "Enggak ada tuh (pemberian USD300.000)," kata Emir.
Sebagian uang suap yang diduga diberikan PT Alstom Indonesia kepada Emir diduga dinikmati mantan Ketua Komisi XI DPR itu di Paris, Perancis. Uang itu digunakan untuk membayar jasa hiburan khusus laki-laki dewasa.
Meski begitu, politisi PDI Perjuangan itu membantah adanya dugaan gratifikasi seks di Paris. "Enggak ada tuh," kata Emir. (gil/jpnn)
JAKARTA - Tersangka kasus dugaan korupsi proyek pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Tarahan, Lampung Selatan tahun 2004, Izedrik Emir
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Human Initiative Targetkan'Sebar Kurban' Jangkau Pelosok dan Wilayah Krisis Kemanusiaan
- Wamenaker Afriansyah Meyakini 3 Hal Ini Kunci Kesuksesan dalam Karier dan Kehidupan
- DJP Dinilai Tidak Sepenuhnya Melakukan Pembinaan pada Wajib Pajak
- Ikatan Alumni Smandel Gelar Halalbihalal Bernuansa Betawi
- Besok, Presiden Jokowi akan Serahkan 10.323 Sertifikat Tanah Elektronik di Banyuwangi
- Bea Cukai Jalin Komunikasi dengan Perusahaan Penerima Fasilitas di 3 Wilayah Ini